Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 12/05/2019, 11:00 WIB
Nabilla Tashandra,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Stevia dan buah monk

Daun Stevia telah digunakan sebagai pemanis sejak abad ke-16, tetapi ekstraknya hanya disetujui untuk digunakan sebagai bahan makanan di Amerika Serikat sejak 2008 dan di Eropa sejak 2011.

Nama lengkap tanaman stevia adalah stevia rebaudiana. Ini adalah semak asli Amerika Selatan yang juga tumbuh di Jepang dan Cina.

Daun dipanen, dikeringkan, kemudian direndam dalam air panas.

Cairan yang dihasilkan disaring dan dimurnikan untuk mengisolasi senyawa manis yang disebut glikosida.

Kandungan yang paling umum adalah stevioside dan rebaudioside A (juga dikenal sebagai reb A).

Kemudian ekstrak stevia dikeringkan untuk digunakan sebagai pemanis.

Stevia lebih manis 200-300 kali dibanding gula, jadi kita hanya perlu sedikit untuk membuat makanan dan minuman kita terasa manis.

Bahan ini tergolong rendah kalori, sehingga bisa disebut pemanis "nol kalori".

Salah satu kelemahannya adalah bahwa beberapa senyawa dalam stevia, khususnya steviosides, cenderung memiliki 'aftertaste' yang pahit.

Baca juga: Mari, Kurangi Asupan Gula demi Kesehatan

Itulah mengapa kerap kali makanan dan minuman yang sudah mengandung stevia tetap ditambahkan pemanis lain.

Banyak merek stevia terlaris tidak memiliki kalori dan bebas gula.

Mereka dimaniskan dengan Rebaudioside A dan sebagian besar erythritol, alkohol gula yang dibutuhkan untuk memberikan jumlah besar, dan membuatnya terukur seperti gula.

Rasa alami juga dapat ditemukan pada daftar bahan pada kemasan.

Buah monk, juga dikenal sebagai lo han guo, adalah melon kecil dari Cina.

Komponen pemanis, mogroside V, diekstraksi dari buah atau jus kering dan lebih manis daripada gula 150-250 kali.

Pemanis buah monk mengandung dua kalori per sendok teh, yang cukup rendah untuk diberi label "nol kalori."

Buah monk memiliki rasa yang berbeda dari gula dan dapat memiliki 'aftertaste'.

Seperti halnya ekstrak stevia, buah monk sering dicampur dengan pemanis lain. Misalnya, pati dan serat. Ini untuk menambah jumlahnya agar tampak besar dan meningkatkan rasanya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com