Harga stabil itulah yang diinginkan para pemulung sampah.
"Para pemulung sampah mengakses lewat ponsel, lalu mereka bisa menyetujui transaksi dan mendapatkan harga yang konsisten ketika menjual plastik mereka kepada partner franchise dan ini bisa mereka lacak," jelas Andrew.
Plastic For Change juga melatih para pemulung sampah untuk bisa secara baik dan benar memisahkan sampah, agar sampah yang dihasilkan memenuhi standar kualitas tertentu. Misalnya, untuk dipasok menjadi bahan baku kemasan The Body Shop.
Sampah dicacah, dicuci, hingga pada akhirnya bisa menjadi kemasan The Body Shop dan bisa memengaruhi sirkulasi ekonomi mereka.
Andrew berharap, sistem ini ke depannya juga bisa diaplikasikan di daerah, atau bahkan negara lain.
"Kami ingin mereplika model ini, memperkenalkan sistem daur ulang bertanggungjawab pada komunitas-komunitas serupa ke negara-negara lain," katanya.
Sementara Hasiru Dala, mereka menyediakan kartu identitas pekerjaan (occupational ID cards) khusus yang membuat para pemulung sampah mendapatkan akses sosial, seperti akaes kesehatan, pendidikan, bahkan bisa membuka rekening bank.
Selain perlindungan sosial bagi para pemulung sampah dan keluarganya, mereka juga membantu para pemulung sampah membangun skill yang akhirnya juga memberikan mereka kebanggaan lebih atas pekerjaannya.
"Mereka tidak tahu apa kontribusi yang telah mereka beri. Mereka tidak tahu bahwa sekian ton sampah yang mereka kumpulkan sudah didaur ulang dan mereka sudah menghemat uang kota ini."
"Jadi, ketika kami bicara kepada mereka tentang apa yang sudah mereka lakukan, mereka sangat percaya diri bahwa apa yang mereka lakukan adalah hal baik," kata Co-Founder Hasiru Dala, Nalini Shekar.
Sementara Hasiru Dala Innovation adalah perusahan sosial (social enterprise) yang membantu meningkatkan kualitas hidup dan kewirausahaan di antara para pemulung sampah serta melakukan manajemen sampah secara keseluruhan.
Orang-orang seperti Krishna dan beberapa lainnya pada awalnya adalah seorang pemulung sampah. Krishna memulainya sejak usia 12 tahun dari memulung sampah-sampah dari toko kecil.
Pada 2013 Krishna mulai mengelola DWCC sendiri.
Secara umum, Hasiru Dala membantu para pemulung sampah menjadi enterpreneur. Sehingga mereka bisa nempekerjakan orang lain di sektor pengelolaan sampah dengan standar kerja dan prosedur yang baik.
Kini, sekitar 72.000 pemulung sampah sudah memiliki kartu identitas pekerjaan. Nalini berharap, di 20 tahun mendatang semua pemulung sampah sudah mendapatkan kesejahteraan dan sistem pengelolaan sampah sudah terbangun dengan baik.
Terutama, jangan ada lagi anak-anak yang memulung sampah.
"Kalau pun ada, mereka harus berada di level yang lebih tinggi seperti manajer, pemilik bisnis, mendaur ulang sampah sendiri, dan lainnya. Semua pemulung sampah harus bisa menikmati hak dari pekerjaan mereka," tuturnya.
Dari pemulung menjadi enterpreneur
Sudah memulung sampah sejak usia 10 tahun, Annama merasakan perbedaan yang besar dengan kondisinya saat ini, ketika dirinya sudah memiliki kartu identitas pekerjaan.
Selain beragam fasilitas warga negara yang sudah bisa dinikmati, perlakuan masyarakat juga menjadi lebih baik.
“Dulu kami tak mendapatkan hormat dari masyarakat. Pemulung sampah dianggap hanya sebagai pemungut sampah saja, padahal kami semua kan bekerja demi kebaikan bersama,” ungkap Annamma.
Setelah kartu identitas pekerjaan tersebut dimilikinya, masyarakat bahkan memperlakukannya seperti tamu ketika ia datang untuk mengumpulkan sampah.
Tak jarang pemilik rumah justru menyuguhinya makanan dan minuman lalu berbincang dengannya terlebih dahulu sebelum ia mengambil sampah.
Hal yang berhasil ditorehkan oleh Annama juga membuatnya diliput beragam media dan dikenal luas. Anak-anaknya pun bangga dengan pekerjaan Annama saat ini.
"Aku masuk koran dan ada dimana-mana, anak-anak bangga dan mengatakan, 'ini ibuku'," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.