Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengubah Nasib Para Pemulung Sampah di India, Lewat Produk Kecantikan

Kompas.com - 20/05/2019, 12:13 WIB
Nabilla Tashandra,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Jika terus dibiarkan, jumlah sampah plastik akan lebih banyak dari jumlah ikan di laut pada 2050.

Di Bengaluru sendiri, para pemulung sampah mengumpulkan 1.050 ton sampah plastik daur ulang setiap harinya.

Tetapi yang menjadi ironi, pengelolaan sampah plastik di banyak negara masih sangat memprihatinkan.

Pengelolaan sampah pada akhirnya menjadi pekerjaan rumah yang sangat besar. Padahal, dengan manajemen sampah yang tepat, sampah-sampah plastik sebetulnya dapat diproses hingga menjadi material yang bernilai ekonomi.

Ada satu peran yang mungkin banyak kita lupakan, yaitu peran pemulung sampah. Banyak dari kita yang belum menyadari bahwa pekerjaan yang kerap dipandang kotor ini memegang fungsi yang sangat penting terhadap sistem pengelolaan sampah pada suatu negara.

Kita, Indonesia, bisa belajar dari India yang kini mulai menata sistem pengelolaan sampahnya menjadi lebih baik.

Nah, bagaimana dengan kamu, apa pendapatmu soal para pemulung sampah di sekitarmu?

Menghadirkan keadilan bagi pemulung sampah

The Body Shop lewat program community trade terbarunya mencoba menghadirkan keadilan bagi para pemulung sampah, terutama di Bengaluru, India.

Bekerjasama dengan Plastic For Change bersama Hasiru Dala dan Hasiru Dala Innovation, mereka memanfaatkan sampah plastik untuk didaur ulang menjadi kemasan baru produk The Body Shop. Produk pertama yang akan menggunakan plastik daur ulang adalah Ginger Shampoo.

Potret kondisi para pekerja di sektor pengelolaan sampah yang masih memprihatinkan menggugah The Body Shop untuk ikut mengubahnya menjadi lebih baik.

"Apa yang kami harap untuk jangka panjang dari program ini adalah menyediakan pendapatan yang konsisten bagi mereka, tidak hanya peningkatan tapi juga membawa perubahan pada kualitas hidup para pekerja," kata Global Community Trade Manager The Body Shop, Lee Mann.

Kenapa India? Sebab, 90 persen pelaku sektor pengelolaan sampah di India adalah pekerja informal. Mereka membutuhkan kondisi pasar yang stabil demi mendapatkan penghasilan yang lebih menjanjikan.

Di India sendiri, ada 1,5 juta pemulung yang kesehariannya menggantungkan hidup dari sampah. Lebih dari 90 persennya merupakan 'dalit' atau kasta terendah pada keyakinan Hindu. Mereka dianggap sebagai kelompok sosial yang tidak bersih dan tak tersentuh (untouchable).

Apa yang dilakukan The Body Shop?

Bersama dengan partnernya, The Body Shop membeli 250 ton plastik yang dikoleksi oleh para pemulung di Bengaluru. Angka ini akan meningkat hingga 500 ton pada 2020 mendatang.

Ini sejalan dengan misi Community Trade yang dibawa oleh pendiri The Body Shop, Anita Roddick sejak 1987 lalu, yaitu membantu kelompok rentan dan termarjinalisasi melalui model bisnis berkelanjutan yang adil.

Baca juga: Berarti Bagi Sesama, Kisah Anita Roddick dan Perempuan di Kathmandu

Jadi, kemasan The Body Shop hasil daur ulang ini berawal dari sampah-sampah botol plastik yang dibuang oleh masyarakat Bengaluru.

 

Sampah itu kemudian akan dipilah oleh para pemulung dan diserahkan ke pusat pengumpulan sampah untuk diproses menjadi bundel-bundel plastik.

Bundel plastik tersebut akan diterbangkan ke Belanda untuk diproses lebih lanjut dan kemudian didaur ulang menjadi kemasan baru The Body Shop.

Dengan membeli sampah-sampah plastik yang sudah diproses tersebut dengan harga yang layak, The Body Shop membantu menstabilkan pendapatan para pemulung. Sebab, harga plastik di pasaran sangat fluktuatif dan juga dipengaruhi harga minyak.

Dalam tiga tahun, program ini diharapkan mampu membantu tak kurang dari 2.500 pemulung yang terlibat sehingga mereka mendapatkan akses keadilan, harga jual sampah yang stabil, perbaikan kondisi tempat kerja, hingga lebih dihormati dalam menjalankan profesi. 

"Program community trade kami selalu membawa solusi. Dalam hal ini, artinya kita harus bertanggungjawab atas konsumsi plastik kita," kata Lee Mann.

Bagaimana kehidupan para pemulung sampah dapat terbantu

Plastic For Change adalah organisasi yang bersama The Body Shop (sebagai mitra) berupaya menstabilkan harga, menghubungkan para pemulung pada pasar sekaligus mengurangi polusi plastik.

Peran Plastic For Change sangatlah besar. Perusahaan yang didirikan oleh Andrew Almack ini menggunakan teknologi inovatif untuk mendukung proses daur ulang sampah plastik.

Mereka membuat sebuah aplikasi yang bisa diakses lewat ponsel pintar untuk membantu para pemulung sampah mendapatkan harga jual yang adil dan stabil.

Aplikasi ini juga dapat menghubungkan mereka dengan pihak-pihak yang akan membeli plastik dengan harga yang layak.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com