Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berusia Lebih dari 140 Tahun, Berikut Fakta Menarik Celana Jeans...

Kompas.com - 20/05/2019, 13:56 WIB
Aswab Nanda Prattama,
Bayu Galih

Tim Redaksi

Eksistensi celana jeans didominasi oleh kain jenis "genes" dan "de Nimes" yang memiliki kriteria dan harga masing-masing.

Tak lama setelah itu, muncul jenis kain lain yang digunakan untuk membuat bahan jeans, yakni Dungaree. Bahan ini kali pertama muncul pada abad ke-17.

Dungaree identik dengan kain katun tebal dan kasar, sering berwarna biru tapi kadang-kadang putih. Kebanyakan digunakan untuk orang-orang miskin di wilayah Bombay (kini Mumbai), India.

Karena memiliki ketebalan, kuat dan harga yang murah, kain ini akhirnya dikirim menuju Inggris. Di sana, kain dijadikan pakaian guna kepentinangan pekerja.

4. Paku keling dan saku arloji

Bukan hanya untuk sekedar gaya saja, ternyata penggunaan paku keling di celana jeans memiliki fungsi tersendiri, yakni membuat celana kuat dan tak mudah robek.

Ketika Levi Strauss mengembangkan celana jeans biasa ternyata banyak kendala dan keluhan. Para penambang menilai celana ini mudah robek ketika digunakan dalam aktivitas menambang di California. Akibatnya, Levi Strauss harus membuat celana yang kuat.

Rencana itu akhirnya diperhatikan oleh penjahit Nevada, Jacob Davis yang bekerja sama dengan Levi membuat model celana jeans dengan dilengkapi paku keling. Hasilnya begitu memuaskan para penambang.

Selain itu, pada celana juga terdapat saku kecil. Tak ada yang tahu bahwa sebenarnya ini berguna untuk menaruh jam atau arloji seseorang. Karena fungsinya yang kurang dikenal, pada 1930-an pernah dihilangkan pada model jeans yang berkembang.

Namun sampai sekarang, saku arjoli masih ada dan ditemukan di celana jeans. Biasanya terdapat pada saku bagian kanan.

Baca juga: Kisah Lea Jeans di Tangan Generasi Kedua

5. Warna biru

Ilustrasi berbagai model jeans.Zilingo.com Ilustrasi berbagai model jeans.

Orang-orang telah memakai celana jeans selama berabad-abad lamanya. Warna biru yang digunakan dalam celana ini berasal dari pewarna nila alami.

Pewarna ini dipilih karena memiliki karakteristik tak bisa menembus serat kapas secara penuh dari celana tersebut.

Ketika bahan ini dipanaskan, kebanyakan pewana akan menembus serat kapas, tetapi warna ini hanya menempel pada permukaan serat. Jika dicuci berkali-kali, warna celana ini akan menjadi pudar.

Semakin sering dicuci, maka semakin lembut celana tersebut. Akhirnya, jeans tersebut akan lebih nyaman kita pakai. Kelembutan yang dihasilkan dari pewarna ini membuat jeans menjadi favorit para pekerja.

Berbeda dengan zaman dulu, pada masa kini celana jeans diwarnai dengan pewarna biru sintetis.

Baca juga: Mengapa Kebanyakan Celana Jeans Berwarna Biru?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com