Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/06/2019, 08:03 WIB
Kahfi Dirga Cahya,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.comShapewear alias korset merupakan salah satu jenis pakaian dalam yang membantu tubuh tampak lebih kecil dan kencang sehingga ukuran gaun atau kebaya bisa lebih kecil. 

Tidak seperti korset era Victoria yang memiliki lacings ketat dan panel logam yang bisa mengubah tulang dan menyiksa, korset di era modern relatif lebih aman dan nyaman.

Kendati demikian, menurut ahli hepatologi Jamile Wakim-Fleming, bukan berarti korset modern tidak berisiko bagi fisik. 

Seperti yang dilansir laman Health Cleveland Clinic, berikut yang harus diperhatikan jika ingin mengenakan shapewear.

Reaksi kulit

Masalah yang paling mungkin dialami ketika mengenakan shapewear adalah iritasi kulit, terutama jika memiliki kulit sensitif dan mengenakan korset dalam waktu lama.

Baca juga: Emma Stone Ungkap Deritanya Pakai Korset Selama Syuting Film

Dengan iritasi atau alergi, kulit menjadi lecet dan mungkin berubah menjadi merah atau gatal dan pada akhirnya bisa terinfeksi.

Jika shapewear mengiritasi kulit, Wakim-Fleming menyarankan untuk berhenti mengenakan pakaian sampai kulit bersih, lalu coba merek lain atau ukuran yang lebih besar.

Ilustrasi Ilustrasi

Selain itu, jaga agar kulit tetap bersih dengan sering mencuci korset.

"Shapewear lebih menyentuh kulit dari kain lain yang dikenakan, dan karena itu dari bahan sintetis, risiko mengalami iritasi lebih berat," kata Wakim-Fleming. 

Baca juga: Tetap Aktif Berkegiatan dengan Pakaian Dalam Bebas Bau

Tidak terlalu ketat

Meski kita ingin terlihat lebih ramping, namun pilih korset dengan ukuran yang tepat.

Jika terlalu ketat di sekitar daerah pinggul bisa berisiko mempersempit sirkulasi darah ke kaki bagian bawah.

Agar lebih nyaman, cobalah untuk mengenakan ukuran yang lebih besar.

Korset ekstra ketat dapat menekan sarafterutama jika kamu kurusyang mengakibatkan sensasi kesemutan atau mati rasa.

Lily James, pemeran film Cinderella (2015) sendiri mengakui bahwa ukuran pinggangnya yang sangat kecil disebabkan oleh penggunaan korset ketat dan konsumsi minuman diet. WWW.ORLANDOWEEKLY.COM Lily James, pemeran film Cinderella (2015) sendiri mengakui bahwa ukuran pinggangnya yang sangat kecil disebabkan oleh penggunaan korset ketat dan konsumsi minuman diet.

 

Jika kamu memiliki sirkulasi darah yang buruk, shapewear yang terlalu ketat dapat memperburuk kondisi ini, atau mengakibatkan peningkatan pembengkakan pada kaki.

"Jika korset meninggalkan tanda di kulit, maka itu terlalu ketat," kata Wakim-Fleming.

Baca juga: Tren Korset Makin Marak di Ranah Mode Dunia

Mengenakan korset yang sangat ketat untuk waktu yang lama, juga berisiko menekan saluran pencernaan, sehingga memicu asam refluk. Bila sudah memiliki masalah pencernaan, sebaiknya gunakan pakaian dalam yang longgar.

 

Tren Korset di London Fashion Week 2017METRO.CO.UK Tren Korset di London Fashion Week 2017

Shapewear yang tidak pas juga bisa menyebabkan gas dan kembung setelah makan, karena gas yang diproduksi dengan pencernaan dan udara yang dihirup secara alami saat makan memiliki kesulitan untuk keluar.

Baca juga: Wanita Tipu Citra Diri dengan Korset

Untuk perempuan berusia 50-an atau lebih, risiko dari terlalu sering memakai korset adalah memburuknya prolaps organ panggul karena meningkatnya tekanan di dalam perut.

Hal ini bisa menyebabkan organ panggul (termasuk rahim dan kandung kemih) jatuh ke bawah dan menekan ke dalam vagina. Hal tersebut bisa menjadi kondisi kesehatan yang serius.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com