Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Agar Pemakaian Korset Tak Menyiksa Tubuh

KOMPAS.com - Shapewear alias korset merupakan salah satu jenis pakaian dalam yang membantu tubuh tampak lebih kecil dan kencang sehingga ukuran gaun atau kebaya bisa lebih kecil. 

Tidak seperti korset era Victoria yang memiliki lacings ketat dan panel logam yang bisa mengubah tulang dan menyiksa, korset di era modern relatif lebih aman dan nyaman.

Kendati demikian, menurut ahli hepatologi Jamile Wakim-Fleming, bukan berarti korset modern tidak berisiko bagi fisik. 

Seperti yang dilansir laman Health Cleveland Clinic, berikut yang harus diperhatikan jika ingin mengenakan shapewear.

Reaksi kulit

Masalah yang paling mungkin dialami ketika mengenakan shapewear adalah iritasi kulit, terutama jika memiliki kulit sensitif dan mengenakan korset dalam waktu lama.

Dengan iritasi atau alergi, kulit menjadi lecet dan mungkin berubah menjadi merah atau gatal dan pada akhirnya bisa terinfeksi.

Jika shapewear mengiritasi kulit, Wakim-Fleming menyarankan untuk berhenti mengenakan pakaian sampai kulit bersih, lalu coba merek lain atau ukuran yang lebih besar.

Selain itu, jaga agar kulit tetap bersih dengan sering mencuci korset.

"Shapewear lebih menyentuh kulit dari kain lain yang dikenakan, dan karena itu dari bahan sintetis, risiko mengalami iritasi lebih berat," kata Wakim-Fleming. 

Tidak terlalu ketat

Meski kita ingin terlihat lebih ramping, namun pilih korset dengan ukuran yang tepat.

Jika terlalu ketat di sekitar daerah pinggul bisa berisiko mempersempit sirkulasi darah ke kaki bagian bawah.

Agar lebih nyaman, cobalah untuk mengenakan ukuran yang lebih besar.

Korset ekstra ketat dapat menekan saraf—terutama jika kamu kurus—yang mengakibatkan sensasi kesemutan atau mati rasa.

Jika kamu memiliki sirkulasi darah yang buruk, shapewear yang terlalu ketat dapat memperburuk kondisi ini, atau mengakibatkan peningkatan pembengkakan pada kaki.

"Jika korset meninggalkan tanda di kulit, maka itu terlalu ketat," kata Wakim-Fleming.

Mengenakan korset yang sangat ketat untuk waktu yang lama, juga berisiko menekan saluran pencernaan, sehingga memicu asam refluk. Bila sudah memiliki masalah pencernaan, sebaiknya gunakan pakaian dalam yang longgar.

Shapewear yang tidak pas juga bisa menyebabkan gas dan kembung setelah makan, karena gas yang diproduksi dengan pencernaan dan udara yang dihirup secara alami saat makan memiliki kesulitan untuk keluar.

Untuk perempuan berusia 50-an atau lebih, risiko dari terlalu sering memakai korset adalah memburuknya prolaps organ panggul karena meningkatnya tekanan di dalam perut.

Hal ini bisa menyebabkan organ panggul (termasuk rahim dan kandung kemih) jatuh ke bawah dan menekan ke dalam vagina. Hal tersebut bisa menjadi kondisi kesehatan yang serius.

 

https://lifestyle.kompas.com/read/2019/06/11/080345120/agar-pemakaian-korset-tak-menyiksa-tubuh

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke