Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Orangtua, "Ujung Tombak" Perlindungan Anak dari Risiko Obesitas

Kompas.com - 20/06/2019, 13:00 WIB
Glori K. Wadrianto

Editor

Sementara itu, keluarga dalam kelompok DRIVE bertemu dengan seorang psikolog atau ahli gizi.

Mereka ditantang untuk  terlibat dalam lebih banyak kegiatan kebugaran fisik dan merencanakan makanan yang lebih sehat bagi keluarga.

Selanjutnya, para peneliti mengamati perkembangan keluarga-keluarga itu dalam tempo 19 minggu, sambil memonitor perubahan berat badan, lingkar pinggang, dan indeks massa tubuh (BMI).

Dari pengamatan itu diperoleh data, ada pengurangan peningkatan BMI pada anak-anak dalam kelompok DRIVE.

Tercatat, kenaikan rata-rata 0,3 kilogram dalam sembilan minggu, dan 0,6 kilogram dalam 19 minggu.

Capaian ini dikategorikan dalam percepatan pertumbuhan yang normal.

Di sisi lain, beberapa orangtua dalam kelompok DRIVE ada yang mampu mengurangi berat badan, dengan rata-rata mencapai 3,4 kilogram di akhir penelitian. 

Sementara, keluarga dari satu kelompok lainnya, tercatat mendapatkan penambahan berat badan rata-rata 1,5 kilogram dalam sembilan minggu.

Lalu, di akhir minggu ke-19 mereka mendapatkan penambahan berat badan rata-rata 2,2 kilogram.

Baca juga: Takut Meninggal, Pria Obesitas Ini Berjuang Turunkan Berat Badan

Para peneliti menarik kesimpulan, kondisi penambahan berat badan pada kelompok ini terjadi karena program yang kurang terstruktur.  

Apolzan menekankan, studi DRIVE bukanlah studi penurunan berat badan, tetapi lebih difokuskan pada manajemen berat badan anak-anak yang berisiko untuk obesitas.

Peneliti lantas meletakkan titik berat perhatian pada keluarga untuk mengadopsi praktik gaya hidup yang lebih sehat.

Membantu anak-anak tetap hidup dengan gaya yang aktif, dan asupan rendah gula, serta memastikan ketersediaan buah dan sayur adalah langkah umum yang bisa diambil setiap keluarga, untuk hidup lebih sehat. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com