Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 14/08/2019, 21:03 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

Sumber menshealth

Jika hal itu terjadi, Dr Williams menyarankan agar kita segera berkonsultasi pada dokter.

Rendahnya hormon testosteron juga ditandai dengan hilangnya gairah seksual, serta menyusutnya ukuran penis, skrotum dan testis.

Diabetes juga menyebabkan menurunnya volume semen, karena tingkat gula darah yang tak terkontrol dapat merusak saraf dan pembuluh darah.

Baca juga: 5 Tips Meningkatkan Kualitas Sperma Dengan Pola Hidup Sehat

Hal ini dapat mempersulit sinyal saraf untuk berkoordinasi, yang dapat menyebabkan disfungsi ereksi dan masalah ejakulasi.

Penderita diabetes juga lebih mungkin untuk mengembangkan kondisi tak terduga yang disebut ejakulasi retrograde, di mana air mani menyembur kembali ke kandung kemih alih-alih keluar dari ujung penis.

Masalah neurologis lainnya, seperti multiple sclerosis atau cedera tulang belakang, juga dapat menyebabkan rendahnya volume semen dengan cara yang sama.

Penurunan volume ejakulasi juga bisa terjadi karena prostat yang membesar, konsumsi obat seperti alpha blocker untuk mengobati tekanan darah tinggi atau amsalah buang air kecil.

Bahkan, hal ini juga bisa disebabkan ketika kita baru saja menjali operasi di bagian perut.

Di sisi lain, menurunya volume semen tidak selalu disebabkan oleh masalah kesehatan.

Obat-obatan tertentu seperti antibiotik atau antidepresan dan ganja dapat mengurangi volume semen.

Jika kita mengonsumsi obat-obatan tertentu dan mengalami perubahan pada volume semen, segera konsultasikan kondisi tersebut pada dokter.

Berhubungan seks secara teratur juga bisa mengurangi produksi air mani.

Baca juga: Lelaki dengan Celana Dalam Boxer Punya Sperma Lebih Banyak

Cara mengatasi

Menurut penelitian yang dilakukan ilmuwan Brasil, pria yang tidak puas dengan jumlah ejakulasi mereka memiliki kesehatan psikologis dan kualitas hubungan asmara yang rendah.

"Beberapa pria mengkhawatirkan fungsi seksual mereka dan menganggap fungsi ejakulasi sebagai semacam penanda kejantanan mereka," kata Dr Williams.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com