Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/08/2019, 15:39 WIB
Nabilla Tashandra,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber DMarge

Kita mendapatkan sesuatu sesuai yang kita bayar. Kelak, kata Lewin, akan ada mesin yang bisa menghasilkan kopi sebaik kopi buatan barista, namun tetap ada sebuah romansa dalam segelas kopi.

"Banyak orang menyukai ritual ngobrol dengan barista. Mesin otomatis memang bisa membuat rasa menjadi konsisten, tapi pengalaman itu tidak akan ada," kata dia.

Lalu, apakah barista profesional bisa menghasilkan kopi yang buruk?

Lewin mengibaratkannya seperti pebalap F1 yang menaiki mobil biasa. Mereka sebetulnya bisa menghasilkan sesuatu yang lebih maksimal.

"Bicara kopi, ini bukan tentang barista. Itulah mengapa kami membuat sistem untuk klien kami yang meminimalisasi sebisa mungkin elemen manusia."

"Sehingga konsumen bisa mendapatkan pengalaman yang lebih konsisten," kata Lewin.

Apa yang perlu diketahui adalah ketika bicara kopi, ada banyak hal-hal di dalamnya yang sering dilupakan orang.

Kita memang mendapatkannya dari segelas kopi. Namun ingatlah bahwa kopi yang kita minum harus ditanam, dipetik, diproses, dikeringkan, hingga tiba di kedai kopi.

Dan, rangkaian proses itu perlu dilakukan secara hati-hati agar tidak rusak ketika dijadikan minuman.

"Ada banyak sekali tahapan dan tahap-tahap tersebut tentunya memerlukan biaya yang tidak murah," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com