"Terutama sepatu, karena butuh dua minggu minimal (penyesuaian) untuk sepatu baru agar bisa klop dengan kaki kita," sambung Gugi.
3. Pola makan
Mulai rapikan pola makan, terkait asupan saat berlari dan asupan sesudah berlari.
"Hindari yang terlalu berminyak dan pedas untuk menghindari masalah pencernaan," kata pria yang sudah dua kali merampungkan lari ultramarathon, Titi Ultramarathon 100 kilometer dan Run to Care Ultramarathon 150 kilometer, ini.
4. Latihan beban
Lari marathon sejauh 42.195 kilometer adalah lari yang membutuhkan daya tahan tubuh, otot-otot, dan kerja jantung juga paru-paru.
"Maka mulailah berlatih angkat beban fungsional guna menguatkan otot-otot," kata dia.
Baca juga: Tips Odekta Dua Kali Menangi Borobudur Marathon
5. Latihan core dan fleksibilitas
Dua jenis latihan ini, menurut Gugi, akan sangat membantu performa saat berlari jarak jauh.
Kekuatan otot ini diperlukan untuk bertahan sepanjang lomba, demikian pula dengan fleksibilitas yang menjaga sendi dan otor tetap lentur, dan terhindar dari cedera.
6. Konsisten
Konsistensi merupakan bagian yang tak kalah penting dalam mempersiapkan diri menuju lomba.
Perhatikan dan lakukan program pelatihan dengan cermat. "Bila perlu cari referensi latihan dari internet, atau bisa langsung merekrut pelatih," ujarnya.
7. Hari "H"
Di hari perlombaan, bangunlah selambat-lambatnya dua jam sebelum gun start.