Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 02/09/2019, 06:15 WIB

KOMPAS.com - Ketika orang menderita sakit kepala, seringkali obat pernghilang rasa sakit menjadi solusi sementara. Tetapi tahukah kamu, itu dapat menyebabkan efek samping dan memperburuk kesehatan?

Umumnya sakit kepala bisa disebabkan faktor emosional atau fisiologis.

Langkah kecil yang bisa dilakukan untuk penyelamatan diri adalah sangat penting memastikan diri sendiri terhidrasi dan tidak kekurangan cairan.

Hal itu sama pentingnya dengan mengetahui jenis sakit kepala yang menyerang. Apakah itu sakit kepala kluster, migrain, sakit kepala hormonal, atau sakit kepala karena sinus.

Meskipun gejala dan manifestasinya mungkin bervariasi, sebenarnya semuanya dapat ditangani dengan minum air dan memertahankan tingkat hidrasi yang sehat. Asupan air yang dibutuhkan adalah 3,7 liter sehari untuk pria dan 2,7 liter untuk wanita.

Baca juga: Jangan Remehkan Sakit Kepala yang Makin Berat

Sakit kepala dehidrasi

Terlepas dari klasifikasi sakit kepala yang disebutkan di atas, ada sakit kepala yang terjadi ketika tubuh dehidrasi.

Rasa sakit akibat sakit kepala yang disebabkan oleh dehidrasi dapat dirasakan di seluruh kepala, bagian depan atau belakang, tidak ada prediksi dan generalisasi mengenai bagian kepala mana yang paling sakit.

Hal ini dialami bersama dengan gejala umum dehidrasi seperti jarang buang air kecil, pusing, kebingungan, diare, muntah, kelelahan, haus yang ekstrem, kurang berkeringat, tekanan darah rendah, dan peningkatan denyut jantung.

Baca juga: Penyebab Sakit Kepala Setelah Makan

Gejala-gejala ekstrem lainnya termasuk demam, delirium, tidak sadar, dan mata cekung.

Tidak ada istilah medis untuk apa yang menyebabkan sakit kepala yang disebabkan karena tidak cukup minum air.

Sakit kepala pasca dialisis dan pesta minuman keras adalah alasan yang diterima secara luas.

Tetapi, sakit kepala yang disebabkan oleh tidak minum air yang cukup tidak diakui secara medis.

Sebuah studi yang dipimpin oleh Dr Joseph Noman Blau di Rumah Sakit Nasional untuk Neurologi dan Bedah Saraf di London telah diterbitkan pada tahun 2004 oleh jurnal medis, Headache.

Baca juga: Pakai Bra Salah Ukuran Ternyata Bikin Sakit Kepala

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke