Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 01/10/2019, 17:27 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketika meminum kopi panas, banyak orang menikmati kopi dengan menyeruputnya. Hal ini biasa dilakukan terutama pada tegukan pertama kopi.

Ternyata, seruput tak sekadar cara menikmati kopi, lho. Menyeruput ternyata bisa membuat kopi yang kita minum terasa lebih nikmat. Apa sebabnya?

Dalam istilah penyajian kopi, menyeruput juga disebut dengan istilah "slurp" atau merupakan istilah Bahasa Inggris dari kata "menghirup" atau "menyedot".

Tahap ini biasa dilakukan setelah tahapan "smell" alias mencium aroma kopi yang akan diminum.

Baca juga: Bagaimana Pilihan Jenis Gelas Bisa Pengaruhi Rasa Kopi?

Hary, salah satu coffee master yang terlibat dalam pemecahan rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) untuk Penyelenggaraan Coffee Brewing Master Class 24 Jam Tanpa Henti. Pemecahan rekor dilakukan mulai 30 September hingga 1 Oktober 2019.KOMPAS.com/Nabilla Tashandra Hary, salah satu coffee master yang terlibat dalam pemecahan rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) untuk Penyelenggaraan Coffee Brewing Master Class 24 Jam Tanpa Henti. Pemecahan rekor dilakukan mulai 30 September hingga 1 Oktober 2019.

Coffee master dari Starbucks Reserve Mall Puri Indah, Hary, menjelaskan bahwa slurp dilakukan agar kopi menjadi tidak terlalu panas ketika sampai di lidah.

Caranya mudah saja. Tempelkan bibir pada ujung gelas lalu seruput kopi dengan kencang hingga terasa ada udara yang ikut masuk ke dalam mulut kita.

"Harus sedikit kencang biar anginnya ada dalam mulut jadi air yang ke lidah tidak terlalu panas."

Hal itu diungkapkan Hary saat ditemui di Starbucks Drive Thru Hayam Wuruk, Jakarta Pusat, Selasa (1/10/2019).

Menyeruput rupanya juga memengaruhi rasa kopi yang kita nikmati. Sebab, ketika terlalu banyak kopi panas yang masuk ke mulut kita, lidah akan terbakar oleh suhu tinggi kopi. Sehingga, kenikmatan kopi yang kita rasakan tidak maksimal.

"Rasa kopi akan dapat (kalau diseruput), karena kalau lidah terbakar kopi akan terasa pahit," ucapnya.

Baca juga: Kopi Murah dan Mahal, Apa Bedanya?

Slurp sebagai salah satu cara menikmati kopi yang baik dan benar, menjadi bagian dari materi yang disampaikan kepada pelanggan pada sesi master class yang dilakukan dalam rangka pemecahan rekor Museum Rekor Indonesia (MURI).

Rekor yang dipecahkan adalah untuk "Penyelenggaraan Coffee Brewing Master Class 24 Jam Tanpa Henti" yang dilakukan Starbucks Indonesia sejak 30 September hingga 1 Oktober 2019.

Pemecahan rekor dilakukan dalam rangka merayakan Hari Kopi Internasional yang jatuh setiap 1 Oktober. Sebanyak 144 Starbucks Coffee Master terlibat dalam pemecahan rekor tersebut.

Baca juga: Cerita di Balik Hari Kopi Internasional

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com