KOMPAS.com - Ketika kita tahu ada kerabat atau anggota keluarga yang mengalami depresi atau pikiran bunuh diri, hati kecil kita mungkin ingin membantu.
Namun, banyak dari kita yang khawatir melakukan hal yang salah. Padahal, menurut psikolog dan Vice President Program di Yayasan Pencegahan Bunuh Diri Amerika (AFSP), Doreen Marshall, kita tak perlu menjadi seorang profesional terlatih untuk memberikan bantuan bagi mereka.
"Setiap orang punya peran pencegahan. Namun, banyak orang menahan diri. Jika kamu khawatir dengan seseorang maka jangan ragu untuk mengambil langkah itu," katanya.
Meski mungkin kita hanya bisa memberi bantuan kecil, namun sekecil apapun hal itu akan sangat membantu kerabat atau keluarga kita yang sedang mengalami depresi.
Baca juga: Mengenali Orang yang Memiliki Kecenderungan Bunuh Diri
Lalu, apa saja langkah yang bisa kita lakukan?
1. Menyadari tanda-tanda awal
Marshall menyebutkan, beberapa tanda risiko bunuh diri di antaranya perubahan suasana hati dan perilaku, tanda-tanda depresi, kecemasan, mudah terganggu, dan kehilangan ketertarikan terhadap segala hal.
Perhatikan pula kata-kata yang diucapkan orang tersebut. Mungkin saja, mereka pernah mengungkapkan sesuatu tentang keinginan mengakhiri hidup mereka atau tidak merasa berguna, atau bisa juga ingin pergi tidur dan tidak bangun lagi.
"Tanda-tanda itu bisa saja artinya mereka berpikir untuk bunuh diri. Langkah itu mereka nilai sebagai cara untuk pergi dari rasa sakit yang mereka rasakan," ujar Marshall.
Menurut AFSP, orang-orang yang mengakhiri hidupnya menunjukkan kombinasi tanda-tanda tersebut.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.