Columbia University menyusun protokol sebagai alat pemeriksaan untuk menentukan skala risiko bunuh diri seseotang.
Ada enam hal yang perlu kita tanyakan tentang pikiran bunuh diri seseorang, apa arti bunuh diri bagi mereka dan apakah mereka pernah menyusun perencanaan khusus.
Seseorang yang sudah menyusun rencana bunuh diri berarti sudah berisiko tinggi melakukannya. Asumsi ini didukung pula oleh data dari Pusat Pencegahan Bunuh Diri bahwa sekitar 38 persen orang yang punya rencana bunuh diri berakhir pada usaha bunuh diri.
5. Jika dia ada pada masa krisis, tetaplah bersamanya
Ketika kita mengetahui bahwa kerabat atau keluarga kita berisiko bunuh diri, kita tentu khawatir dan takut. Lalu, apa yang harus dilakukan?
Pertama, mintalah mereka untuk bertahan. Pada saat yang sama, kata Whiteside, buat mereka merasa tervalidasi dan perlakukan mereka dengan lembut.
Emosi intens yang mereka rasakan biasanya bisa diatasi kurang dari 24 atau 48 jam. Jika kamu bisa, tawarkan untuk mendampingi mereka pada periode itu.
Jika tidak, bantu mereka menemukan dukungan sosial atau medis segera. Mereka tidak seharusnya sendiri pada periode tersebut.
Tanyakan apakah mereka memiliki niat untuk melukai diri mereka sendiri dan cobalah untuk menjauhkan mereka dari akses yang mendukung pikiran tersebut.
Riset menunjukkan, membatasi akses mereka sama dengan mengurangi kemungkinan bunuh diri.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan