KOMPAS.com - Keracunan makanan tampak mudah diatasi. Tapi, jika tak ditangani dengan baik, bisa berisiko pada kematian.
Seseorang bisa keracunan makanan, karena mengonsumsi makanan yang telah terkontaminasi. Dalam banyak kasus, keracunan makanan disebabkan oleh makanan yang terkontaminasi bakteri seperti salmonella atau Escherichia coli (E. coli), atau bisa juga virus seperti norovirus.
Gejala keracunan makanan biasanya dimulai dalam waktu satu sampai dua hari setelah mengonsumsi makanan yang terkontaminasi.
Tapi, ada juga gejala yang muncul sesaat setelah makan atau dalam waktu beberapa jam setelah makan. Berikut gejala utama keracunan makanan yang bisa muncul:
1. Perut sakit dan mual
2. Muntah
3. Kram perut
4. Diare, bisa jadi disertai darah atau lendir
5. Demam
6. Kehilangan tenaga dan tbuh terasa lemas
7. Kehilangan selera makan
8. Otot tubuh terasa nyeri
9. Tubuh terasa panas dingin
Umumnya, gejala-gejala tersebut akan berlalu dalam beberapa hari dan tubuh akan pulih sepenuhnya.
Baca juga: Tips Mencegah dan Mengobati Keracunan Makanan
Makanan dapat terkontaminasi selama produksi, pengolahan atau selama proses memasak. Misalnya ketika tidak memasak daging secara menyeluruh dan matang, tidak menyimpan makanan yang mudah busuk di bawah suhu lima derajat Celcius, menyentuh makanan dengan tangan kotor, atau mengonsumsi makanan kedaluwarsa.