Teriakan takut, gelak tawa, dan ekspresi kaget para penonton terdengar bercampur baur sepanjang pemutaran film.
Sesekali para penonton keluar ruangan untuk menghilangkan ketegangan, sembari menikmati hidangan rebusan dan minuman hangat khas Indonesia.
Aneka rebusan berupa pisang, kacang tanah, ubi, dan taro tampak nikmat disandingkan dengan tahu isi, wedang ronde, dan bajigur.
Bagi penikmat kopi, tersedia suguhan specialty coffee dari Sumatera, yang disajikan oleh kafe Dua Coffee milik diaspora Indonesia yang beberapa bulan lalu dibuka di Washington, DC.
Tidak ketinggalan pula keripik singkong dan popcorn juga dapat dinikmati sepanjang pemutaran film.
“Baru pertama ini melihat film horor dari Indonesia. Sangat menakutkan! Jantungku berdebar,” ujar Byron, mahasiswa American University sambil terkekeh.
Ia ditemui saat ingin rehat sejenak untuk minum bajigur di sela-sela pemutaran film.
“Takut dan tegang sekali, tapi juga seru! Tolong saya dan teman-teman dikabari bila ada pemutaran film lagi.”
Baca juga: Seru dan Seram Membasmi Zombie dari Train to Busan
Begitu kata Jessica, warga AS yang tinggal di Washington DC, sambil menikmati kopi dan pisang rebus.
“Asyik banget ini. Bisa bertemu teman-teman sambil nonton film dan mencicipi makanan ringan Indonesia.”
Demikian komentar Julio, mahasiswa Indonesia asal Papua yang malam itu datang bersama teman-temannya dari George Mason University di Virginia.
Iwan mengatakan, acara ini digelar untuk memperkenalkan khazanah seni budaya Indonesia dan industri kreatif -terutama film, kepada masyarakat AS.
Program yang baru pertama kali diadakan ini akan terus berlanjut dengan pemutaran film-film terbaik Indonesia lainnya, yang akan diputar secara tematis, dan akan dibuat secara reguler.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.