Tak hanya fisik yang dapat tersakiti, mental anak juga bisa terganggu ketika mendapat kekerasan emosional.
Kekerasan emosional merupakan kekerasan yang terjadi ketika seseorang menyakiti mental anak hingga membahayakan perkembangan emosinya.
Contoh bentuk kekerasan emosional, yaitu membentak, meremehkan, menggertak, mempermalukan, mengancam, dan tidak menunjukkan kasih sayang.
Kekerasan seksual
Kekerasan seksual merupakan segala jenis aktivitas seksual dengan anak. Tidak hanya kontak fisik, kekerasan seksual juga bisa melalui verbal ataupun materi lain yang dapat melecehkan anak.
Contoh bentuk kekerasan seksual, yakni melakukan kontak seksual dengan anak (mulai dari berciuman ataupun melakukan hubungan seks), memaksa anak mengambil foto atau video porno, melakukan call sex, menunjukkan alat vital pada anak, mempertontonkan film porno, dan lainnya.
Penelantaran
Penelantaran merupakan salah satu bentuk kekerasan yang juga dapat terjadi pada anak. Ini terjadi ketika orangtua atau pengasuh tidak merawat atau melindungi anak sehingga anak menjadi terlantar.
Tidak menyediakan kebutuhan dasar anak, seperti makanan, pakaian, dan kesehatan, juga merupakan bentuk penelantaran anak.
Selain itu, meninggalkan anak sendirian untuk waktu yang lama, atau dalam keadaan yang berbahaya juga termasuk dalam penelantaran anak.
Baca juga: 10 Kesalahan Ayah saat Menghukum Anak
Dalam kebanyakan kasus, anak-anak yang mendapat kekerasan lebih menderita secara mental. Kekerasan pada anak tentu akan memberi efek pada diri mereka yang dapat berdampak buruk. Beberapa efek kekerasan pada anak, di antaranya:
Kurang memiliki kepercayaan dan sulit menjalin hubungan
Anak yang pernah menjadi korban kekerasan akan lebih sulit percaya pada orang, termasuk pada orangtuanya sendiri.
Hal ini juga dapat menyebabkan anak kesulitan dalam menjalin hubungan, atau bahkan menciptakan hubungan yang tidak sehat di masa depan.
Memiliki perasaan tidak berharga