Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 31/01/2020, 10:55 WIB
Nabilla Tashandra,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

Sumber Boldsky

KOMPAS.com - Stres seolah menjadi kata yang menyeramkan di kehidupan saat ini. Rasanya kita semua sudah tahu bahwa stres bisa berdampak pada sejumlah masalah kesehatan serius yang dapat mengganggu keseharian kita.

Ada banyak sekali buku yang membahas stres dan masalah terkait hingga penanganannya, mulai dari pengobatan hingga terapi meditasi.

Namun, tahukah kamu bahwa di samping dampak negatifnya, stres ternyata juga memiliki dampak positif. Apa alasannya?

Baca juga: 5 Tips Mengurangi Stres Kerja di Tahun 2020

Stres merupakan reaksi terhadap situasi tertentu di mana tubuh membuat kita lebih waspada dan siap untuk menghadapi tantangan yang ada.

Ketika situasi penuh tekanan hadir, kita membutuhkan dorongan energi lebih untuk menghadapinya.

Pada situasi tersebut, otak mengarahkan kelenjar adrenalin yang terletak tepat di atas ginjal melalui kombinasi sinyal saraf dan hormonal, untuk melepaskan gelombang hormon seperti adrenalin dan kortisol.

Adrenalin akan meningkatkan denyut jantung, tekanan darah dan pasokan energi.

Baca juga: 10 Makanan Sehat Penghilang Stres

Kortisol meningkatkan gula dan glukosa dalam darah. Ini adalah respons alami dan sangat membantu dalam situasi seperti, ketika seseorang harus melakukan pengereman darurat atau berlari secepat mungkin ketika bencana terjadi.

Pernahkah kamu memerhatikan bagaimana setelah kejadian seperti itu, kita biasanya berhenti selama sekitar 5 menit dan bernapas sampai kita merasa normal? Kondisi itu diperlukan untuk membuat pengaturan tubuh kembali ke jalurnya.

Jadi, stres adalah cara alami tubuh kita untuk beradaptasi dengan situasi tertentu dan untuk konteks itu membawa dampak yang positif.

Namun, gaya hidup hari ini menuntut kita untuk waspada tinggi sepanjang waktu. Entah itu dari rutinitas pekerjaan, masalah keluarga atau gabungan semuanya. Seolah tidak ada waktu untuk berhenti dan bernafas hingga tubuh kita merasa normal.

Tubuh manusia dirancang untuk mengalami stres dan bereaksi secara tepat. Stres bisa positif dan negatif.

Baca juga: Studi: Menggoda Rekan Kerja Bisa Kurangi Stres

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com