Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 31/01/2020, 10:55 WIB
Nabilla Tashandra,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

Sumber Boldsky

Sejumlah studi menemukan bahwa periode stres yang terputus-putus membuat otak melakukan penyesuaian serta meningkatkan kewaspadaan dan kinerja. Otak secara konstan merespons stres tersebut.

Stres yang ekstrem atau kronis dapat memiliki efek negatif. Tetapi stres yang moderat dan singkat, seperti stres yang muncul ketika ujian atau persiapan berbicara di depan umum, dapat meningkatkan kinerja kognitif dan memori.

Stres moderat dapat menyebabkan pertumbuhan sel di pusat pembelajaran otak. Namun, ketika stres berlanjut untuk waktu yang berkelanjutan tanpa relaksasi, kondisi itu mengarah pada situasi penuh tekanan yang dapat mengakibatkan penyakit kronis.

Jika kamu merasakan stres berlebih, cobalah menerapkan pola makan sehat seperti mengonsumsi karbohidrat kompleks, makanan tinggi magnesium, Vitamin C, asam lemak omega 3, kacang-kacangan, hingga memperbanyak konsumsi sayur dan buah.

Di samping pola makan, cobalah untuk tidur teratur dan nyenyak, mendengarkan musik, mencari kesenangan sesuai hobimu, bernapas dalam-dalam, berolahraga, hingga tetap aktif.

Baca juga: Stres Berat, Kenali Tanda-tandanya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com