Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 14/02/2020, 21:25 WIB

KOMPAS.com - Sebuah studi baru menemukan, sepertiga dari penderita stroke mengaku mereka terlalu takut untuk berhubungan seks.

Menurut angka yang dikeluarkan oleh Stroke Association, lebih dari setengah (57 persen) orang yang selamat dari stroke mengalami perubahan dalam kehidupan seks mereka.

Alasannya satu, mereka takut berhubungan seks dapat menyebabkan serangan stroke lainnya.

Baca juga: Gaya Hidup Sehat untuk Kurangi Risiko Stroke, Apa Saja?

Survei amal terhadap lebih dari 1.000 penderita stroke juga menemukan, lebih dari seperlima percaya pasangan mereka tak ingin lagi berhubungan seks.

Sementara sepertiga mengatakan, berhubungan seks akan sulit.

Dan, satu dari enam orang yang disurvei mengatakan, mereka tidak bercinta sama sekali.

Sekitar 100.000 kasus stroke terjadi di Inggris setiap tahun, dengan satu dari empat orang mengalaminya di bawah usia 64 tahun.

Stroke Association menyatakan, penyakit stroke dapat menyebabkan perubahan fisik atau emosional yang memengaruhi kehidupan seks orang lain di luar hubungan mereka.

Selain itu, kelemahan atau kekakuan otot bisa menyebabkan masalah fisik dan dapat "membatasi cara kita bergerak dan bagaimana kita memposisikan diri selama berhubungan seks."

Baca juga: Stroke di Usia Muda, Kok Bisa? Ini 7 Pemicunya...

Bridget Bergin, direktur eksekutif dukungan stroke di Stroke Association mengatakan, "Ketika seseorang mengalami stroke, hidupnya berubah dalam sekejap."

"Itu sangat umum untuk memengaruhi hubungan kita, termasuk kehidupan seks kita."

"Bukan hal yang aneh untuk merasa rendah atau depresi setelah stroke, dan ini membuat kita seolah kehilangan minat dalam seks."

"Masalah emosional kerap diperparah dengan cacat fisik yang disebabkan oleh stroke."

Baca juga: Sindrom Metabolik, Pemicu Penyakit Jantung dan Stroke

"Hubungan berubah dengan banyak penderita stroke yang mengatakan, orang yang dulunya pasangan mereka kini menjadi penjaga mereka."

Namun Bergin menambahkan, melalui dukungan dan terapi yang tepat, penderita stroke bisa mengatasi kecemasan mereka terkait seks.

"Sebagai penderita stroke, tidak apa-apa untuk berhubungan seks, kecuali dokter memberi tahu kita sebaliknya," ujar Bergin.

"Seks, seperti bentuk aktivitas lainnya, dapat meningkatkan tekanan darah kita. Namun, ini tidak menjadi masalah, kecuali dalam kasus yang sangat jarang."

Baca juga: Simak 5 Cara Mencegah Stroke

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke