KOMPAS.com - Berhubungan seks tidak menyebabkan kanker, namun gaya hidup kita yang berpusat pada seks bisa jadi pemicunya.
Hal ini berlaku untuk wanita. Dari sebuah studi terbaru, mereka yang memiliki sepuluh atau lebih pasangan seksual selama hidup mereka, lebih mungkin didiagnosis kanker daripada wanita dengan satu pasangan sepanjang hidupnya.
Pria juga tidak sepenuhnya bebas dari ancaman ini. Risiko kanker pada pria meningkat menjadi 64 persen jika memiliki sepuluh pasangan atau lebih, dibanding mereka dengan satu pasangan atau tidak sama sekali.
Baca juga: Studi: Sepertiga Penderita Stroke Mengaku Takut Berhubungan Seks
"Penelitian sebelumnya menunjukkan, infeksi menular seksual spesifik dapat menyebabkan beberapa kanker," kata rekan penulis studi, Lee Smith.
Penelitian ini dipublikasikan di BMJ Sexual and Reproductive Health.
"Sangat menarik, risikonya lebih tinggi pada wanita jika dibandingkan dengan pria," ujar Smith kepada Reuters lewat sebuah email.
"Ini mungkin karena hubungan antara infeksi menular seksual dan kanker lebih kuat pada wanita."
Selama penelitian, subjek diminta untuk melaporkan jumlah pasangan seksual yang mereka miliki selama hidup mereka.
Baca juga: Ini Dampak Seks Bebas bagi Kesehatan Fisik dan Mental
Pria nyaris tiga kali lebih mungkin mempunyai sepuluh pasangan seksual atau lebih pada tingkat 22 persen, sedangkan hanya delapan persen wanita berada dalam kategori yang sama.
Sebaliknya, jumlah pasangan yang berbeda di antara wanita turun secara signifikan dibandingkan pria.
Hanya 16 persen wanita pernah memiliki lima hingga sembilan pasangan.
Wanita dengan sepuluh pasangan atau lebih juga 64 persen mengalami penyakit jangka panjang daripada wanita yang setia dengan satu pasangan.
Secara umum, para ilmuwan menemukan, mereka yang berusia lebih muda dari rentang usia survei lebih mungkin melaporkan memiliki banyak pasangan seksual.
Baca juga: Selain HIV, Ini Penyakit akibat Hubungan Seks Tak Aman
Gaya hidup mereka juga cenderung lebih banyak konsumsi alkohol dan merokok, serta lebih banyak berolahraga.
Penghasilan pun tampaknya menjadi faktor. Mereka yang punya penghasilan tinggi atau rendah punya lebih banyak pasangan seksual, daripada mereka yang berpenghasilan menengah.
Peneliti menarik data dari English Longitudinal Study of Aging, yang mensurvei orang dewasa berusia 50 tahun dan lebih tua.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.