Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Maksimalkan Ponsel untuk Melacak Aktivitas Fisik Harian

Kompas.com, 19 Februari 2020, 09:58 WIB
Gading Perkasa,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Di era teknologi, ada kesempatan bagus bagi kita untuk dapat melacak aktivitas berlari dan latihan lain dengan mudah.

Tenang, tak perlu menggunakan satu perangkat khusus, seperti jam tangan berkelas untuk memantau kemajuan kita dalam berlatih.

Pasalnya, aksesori yang bisa membawa kebaikan untuk tujuan latihan kebugaran rupanya sudah menjadi bagian dari diri kita, yaitu ponsel pintar.

Baca juga: 5 Aktivitas Fisik Terbaik, Apa Saja?

Studi baru yang diterbitkan di JAMA Network Open menemukan, orang yang menggunakan ponsel pintar untuk memantau aktivitas mereka lebih mungkin berlatih dalam jangka waktu lama.

Ini jauh lebih baik daripada menggunakan perangkat yang dapat dipakai (wearable device).

Studi ini melibatkan 500 peserta yang dibagi menjadi dua kelompok. Kelompok pertama adalah 250 orang yang melacak aktivitas mereka dengan ponsel pintar.

Kemudian, kelompok kedua terdiri dari 250 orang yang menggunakan perangkat wearable.

Sebanyak 500 peserta dalam studi ini telah dirawat di dua rumah sakit di Philadelphia, AS, selama dua tahun.

Setiap orang dipantau selama enam bulan pasca pemulangan mereka.

Hasilnya, mereka yang memantau aktivitas dengan ponsel pintar memiliki kemungkinan 32 persen lebih tinggi untuk jumlah langkah harian mereka pada enam bulan setelah keluar dari rumah sakit.

Baca juga: Enam Aktivitas di Alam Terbuka yang Baik untuk Kesehatan Mental

Jumlah itu lebih tinggi dibandingkan mereka yang menggunakan pelacak kebugaran wearable.

"Kami mengira, kebanyakan orang sudah membawa ponsel pintar mereka dan kebiasaan ini dapat memudahkan dalam melacak aktivitas mereka."

Demikian kata Mitesh S. Patel, MD, penulis utama studi dan direktur Penn Medicine Nudge Unit, kepada Runner's World.

Jika kita tidak terbiasa dengan pelacak kebugaran yang dapat dikenakan di tubuh, kita tentu tak ingin melakukan riset dan membeli alat pelacak tersebut.

Baca juga: Gwyneth Paltrow Jalani Aktivitas Murah dan Sederhana demi Hidup Sehat

Namun, Patel menambahkan, hampir 80 persen orang dewasa di AS sudah memiliki ponsel pintar.

Sehingga, ponsel pintar bisa menjadi alat yang baik untuk melacak tingkat aktivitas dalam periode waktu yang lama.

Setelah kita menjadikan ponsel pintar sebagai bagian dari hidup kita, besar kemungkinan kita akan melakukan upgrade pada ponsel.

Ini tidak berarti pelacak wearable bukan pilihan yang baik di masa depan.

Namun, menurut Patel, "orang dapat mulai dari menggunakan ponsel pintar mereka lalu memutuskan apakah informasi lain dari perangkat wearable --seperti tingkat tidur atau detak jantung-- dibutuhkan."

Baca juga: Terbukti, Aktivitas Fisik Bikin Harapan Hidup Lebih Panjang

Sebuah studi yang diterbitkan di JAMA pada 2015 menemukan, kedua jenis perangkat sama akuratnya dalam menghitung langkah.

Namun perlu dicatat, perangkat wearable melacak metrik seperti tingkat tidur dan detak jantung, dan itu tidak ditemukan pada ponsel pintar, menurut Patel.

Kesimpulannya, jika kita belum tertarik membeli pelacak kebugaran wearable, maka ponsel pintar adalah opsi yang sangat layak dan akurat terhadap target berlari dan latihan kita.

Baca juga: 4 Kesalahpahaman Ortu yang Membuat Anak Kurang Aktivitas Fisik

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau