Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Liposuction, Metode Sedot Lemak demi Bentuk Tubuh Ideal

Kompas.com - 21/02/2020, 22:05 WIB
Gading Perkasa,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Liposuction, atau disebut juga sedot lemak, merupakan prosedur medis untuk menghilangkan lemak tubuh yang tidak diinginkan.

Metode ini biasa dilakukan pada daerah penuh lemak yang sulit hilang kendati telah menjalani diet dan olahraga.

Daerah yang biasanya menjadi target sedot lemak adalah area paha, perut, dan pinggul.

Menurut Dr. Edwin Djuanda, SpKK, direktur dan pendiri Jakarta Skin Center, sebagian besar pasien kasus liposuction yang ditanganinya ingin mengecilkan perut mereka.

Baca juga: Ingin Sedot Lemak, Apa Saja Risikonya?

"Dari 708 kasus, 34 persen pasien wanita yang melakukan liposuction ingin menghilangkan lemak di bagian perut," kata dia dalam acara perayaan ulang tahun Jakarta Skin Center yang ke-27."

"Pada pasien pria, mereka yang ingin menyedot lemak di pinggang atau perut sebanyak 63 persen, dan dagu 31 persen."

Dr. Edwin menambahkan, kriteria orang yang dapat menjalani liposuction atau sedot lemak secara umum berada di rentang usia 15 - 70 tahun.

"Mereka harus melakukan cek darah lebih dulu sebelum liposuction. Pasien juga harus dalam kondisi sehat."

Lemak yang diambil dari tubuh, lanjut Dr. Edwin, maksimal 2.000 cc dalam satu kali proses sedot lemak.

"Jika lemak dibuang lebih dari 2.000 cc, maka akan berdampak pada gangguan elektrolit pasien," tuturnya.

Baca juga: Minder karena Gemuk, Sam Smith Pernah Sedot Lemak di Usia 12 Tahun

Dari kiri ke kanan: Dr. Edwin Djuanda SpKK (direktur dan pendiri Jakarta Skin Center), Dr. Litya Ayu Kanya Anindya, SpKK, dan Kimmy Zee (Woman Fitness Model) dalam acara ulang tahun Jakarta Skin Center ke-27 di Jakarta, Jumat (21/02/2020)KOMPAS.com/ Gading Perkasa Dari kiri ke kanan: Dr. Edwin Djuanda SpKK (direktur dan pendiri Jakarta Skin Center), Dr. Litya Ayu Kanya Anindya, SpKK, dan Kimmy Zee (Woman Fitness Model) dalam acara ulang tahun Jakarta Skin Center ke-27 di Jakarta, Jumat (21/02/2020)

Di sisi lain, menurut Dr. Edwin tidak ada batasan berapa kali seseorang boleh menjalani liposuction.

"Yang terpenting, berikan jeda setiap satu minggu sekali. Setelah liposuction, pasien juga harus berhenti olahraga sementara, selama dua minggu."

Apakah lemak yang telah dibuang dapat menumpuk kembali? Ia mengatakan, hal itu bisa terjadi.

"Bisa, tapi umumnya menumpuk di bagian tubuh lain yang belum pernah diambil lemaknya," ucap Dr. Edwin.

Karena itu, kata Dr. Edwin, penting bagi pasien untuk menjaga gaya hidup dan pola makan usai liposuction demi mendapatkan bentuk tubuh ideal.

Di samping itu, ia juga mengingatkan agar masyarakat mencari klinik yang tepat untuk sedot lemak.

"Tidak mudah menentukan klinik yang baik, tapi lihat track record klinik tersebut. Harus ada ruang operasi steril, dan dokter di sana dapat menjelaskan proses yang akan dikerjakan."

Baca juga: Hasil Sedot Lemak Bisa Permanen, Asal...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com