Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/03/2020, 15:41 WIB
Editor Wisnubrata

KOMPAS.com - Wabah penyakit yang terjadi dalam dua dekade terakhir telah memakan korban sebanyak lebih dari 200.000 jiwa di seluruh dunia.

Wabah penyakit ini disebabkan oleh infeksi kuman Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) Coronavirus, virus influenza, Middle East Respiratory Syndrome Coronavirus (MERS-CoV), dan Wuhan Novel Coronavirus (Wuhan-nCoV).

Kuman berbentuk virus ini bersifat menular melalui udara (airborne infectious disease) yang berarti penularan terjadi akibat bersin, batuk, dan kontak dengan selaput lendir (mukosa) dari penderita atau sumber infeksi ke orang yang tidak terinfeksi.

Respons tubuh orang yang terinfeksi virus tersebut merupakan reaksi radang untuk melawan infeksi sehingga timbul keluhan berupa demam, sesak, rasa lemah, gangguan kesadaran, hingga menyebabkan kematian.

Upaya yang bisa dilakukan masyarakat umum untuk mencegah perkembangan wabah penyakit ini, antara lain memakai alat pelindung diri (APD), vaksinasi, menjaga kebersihan, serta menjalankan pola hidup sehat dan gizi seimbang.

Pengetahuan dasar mengenai gejala penyakit menular melalui udara sangat diperlukan supaya masyarakat umum dapat mendeteksi gejala yang timbul sehingga pertolongan yang tepat dapat segera dilakukan.

Baca juga: Cegah Infeksi Virus Corona, Rajinlah Cuci Tangan dengan Benar

Apa itu penyakit menular melalui udara?

Menurut dr. Irandi Putra Pratomo, Sp.P, FAPSR, Ph.D, dokter Spesialis Paru Rumah Sakit Universitas Indonesia, penyakit menular melalui udara adalah penyakit menular yang terjadi secara langsung maupun tidak langsung yang diperantarai oleh medium udara statis, udara mengalir, maupun permukaan barang.

Penularan langsung terjadi apabila penderita atau sumber penularan menyebarkan partikel mikroorganisme penyebab penyakit melalui batuk atau bersin yang langsung masuk melalui permukaan hidung, mulut, dan mata orang yang tertular.

Penularan tidak langsung terjadi apabila partikel kuman tersebut berada di ruang dengan udara statis atau menempel di permukaan barang, kemudian mengalami kontak dengan orang yang tidak tertular menjadi tertular.

Baca juga: Cegah Virus Corona, Ini 3 Langkah Sederhana Menjaga Imunitas Tubuh

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman:
Baca tentang
Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com