Kakak laki-laki saya mulai mengalami demam dan batuk tanggal 29 Januari. Hasil tesnya menunjukkan ada bintik bayangan di parunya. Ia juga dicurigai terinfeksi corona. Pada hari yang sama, nenek saya juga demam.
Sementara itu saat saya dites hasilnya saya positif terinfeksi corona. Rumah sakti memberikan saya obat anti-HIV selama lima hari, sedangkan keluarga saya juga mulai minum obat resep.
Karena kondisi saya membaik dan keterbatasan tempat di rumah sakit saya diperbolehkan pulang tapi harus mengisolasi diri. Saya juga tidak diinfus lagi.
Kakak saya juga positif terinfeksi. Nenek mengalami demam tapi empat hari kemudian pulih. Ia tidak pernah dites, demikian juga ibu saya, tapi mereka minum obat.
Kakak saya pada akhirnya pulih dan kini sudah negative dari virus.
Pada tanggal 4 februari, CT scan menunjukkan perbaikan berarti pada paru saya dan batuknya pun sembuh. Saya dites lagi dan diberi obat resep.
Keesokan harinya hasil tes menunjukkan saya negatif untuk virus, tetapi dokter mengatakan saya harus dites ulang tanggal 7 Februari. Saya melakukannya dan hasilnya negatif. Saya pun dinyatakan sembuh dari corona.
Baca juga: 5 Hal yang Bisa Dilakukan Orangtua Lindungi Anak dari Virus Corona
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.