KOMPAS.com - Satu hal yang bisa menyelamatkan manusia dari bencana adalah sesuatu yang dilakukan terus-menerus, namun tidak bisa dihentikan.
Menurut Centers for Disease Control and Prevention, salah satu cara terbaik memerangi penyebaran virus corona --serta memperlambat pandemi-- adalah berhenti menyentuh wajah.
Untuk beberapa alasan, tindakan ini terdengar mustahil. Lagi pula -tentu saja, ini bukan satu satunya hal yang direkomendasikan.
Baca juga: 6 Kesalahan yang Sering Dilakukan Saat Mencuci Tangan
Kita juga harus sering mencuci tangan, menutupi batuk dengan siku, dan menghindari kontak dengan orang sakit.
Masker tidak direkomendasikan untuk orang sehat, sehingga kita tidak usah khawatir harus mencukur jenggot.
Jadi, mengapa sangat penting untuk tidak menyentuh wajah?
Kita belum tahu berapa lama virus corona dapat bertahan di permukaan keras seperti gagang pintu, atau pagar. Namun virus serupa telah terbukti bertahan selama berhari-hari.
Itu memberi peluang pada jari kita untuk terpapar virus dan memindahkan virus tersebut ke selaput lendir di wajah -mata, hidung, dan mulut-- yang kemudian menyalurkan virus ke dalam tubuh.
Baca juga: Kenali, Batuk Kering Penanda Virus Corona
Bukan hanya virus corona, segala jenis penyakit lain seperti pilek dan flu akhirnya menginfeksi kita dengan cara ini.
Virus juga bukan satu-satunya alasan bagi kita untuk menghentikan kebiasaan menyentuh wajah. Sebab, pilihan tersebut disebut dapat membuat kulit menjadi lebih cerah.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.