Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Kain Pinawetengan, Wastra Nusantara dari Minahasa

Kompas.com, 13 Maret 2020, 06:10 WIB
Gading Perkasa,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kain Pinawetengan adalah kain tradisional khas Minahasa.

Kain ini dibuat ulang dengan corak dan teknik baru, karena kain Minahasa yang asli telah lama punah.

Disebutkan, hanya ada satu wastra dari Minahasa di Indonesia yang disimpan di Museum Nasional.

Baca juga: Mengenal Kain Tradisional Melalui Adiwastra Nusantara 2019

Masyarakat Minahasa pada awalnya mempunyai dua jenis wastra tradisional, yaitu kain Bentenan dan Pinatikan.

Namun, sekitar 100 tahun lalu, kedua kain ini sudah tidak diproduksi dan dipakai masyarakat setempat.

Hingga kemudian, Yayasan Institut Seni dan Budaya Sulawesi Utara yang dipimpin Irjen Pol (purn) Benny Mamoto dan Iyarita Mamoto menginisiasi pengembangan kain Pinawetengan dengan kearifan lokal budaya Minahasa.

Baca juga: Menjaga Wastra Nusantara sebagai Bentuk Cinta Warisan Budaya

Kain Pinawetengan memulai debutnya di tahun 2005.

"Saya melihat, kain tenun di Sulawesi Utara hampir punah karena banyaknya budaya yang masuk dari luar negeri."

Begitu kata Iyarita Mamoto dalam acara peresmian Rumah Kain Pinawetengan di Jakarta, Kamis (12/3/2020) kemarin.

Awalnya, kain Pinawetengan hanya memproduksi kain bermotif yang ada di Watu Pinawetengan dalam bentuk cetak.

Lalu pada 2007, kain Pinawetengan mengembangkan produknya dengan teknik pembuatan tradisional.

"Seiring waktu, saya ingin membuat kain yang bukan hanya dalam bentuk print."

"Akhirnya, saya mengadakan pelatihan bagi para perajin. Dari 100 orang, hanya tersisa 16 orang yang mengikuti penenunan," ujar Iyarita.

Baca juga: Saat Inspeksi Corona, Dubes RI di China Kaget Lihat Dior Bikin Batik

Kain Pinawetengan juga mengembangkan tenun songket yang ragam motifnya diambil dari motif tradisional Minahasa.

Sebagai catatan, kain Pinawetengan telah dipatenkan dan tercatat dalam Guiness World Record yang diakui sebagai tenun songket terpanjang di dunia, yaitu 101 meter tanpa sambungan.

Menurut Benny Mamoto, kain Pinawetengan telah menghasilkan banyak rekor yang diakui baik di dalam negeri maupun luar negeri.

"Di Muri (Museum Rekor Indonesia), kami punya 32 rekor. Sementara Guiness World Record baru tujuh," tutur dia.

"Di balik itu, rekor kami bukan hanya untuk promosi, tapi juga memotivasi generasi muda agar mereka bangga akan seni dan budaya Indonesia."

"Ini adalah upaya kami untuk melestarikan kekayaan budaya yang kita miliki."

Peresmian rumah kain Pinawetengan

Rumah Kain Pinawetengan di Humble House, Jl. Wijaya II No. 123, Jakarta, resmi dibuka.

"Kawan" dipilih menjadi tajuk peresmian ini, yang menggambarkan hubungan pertemanan antara Iyarita Mamoto selaku pemilik Rumah Kain Pinawetengan dan Denny Malik, koreografer dan penyanyi kenamaan Tanah Air.

Baca juga: Bordir Juga Salah Satu Wastra Indonesia

Dalam kolaborasinya bersama Iyarita Mamoto, Denny menggarap kreasi busana dengan konsep ready to wear yang dipamerkan dalam peresmian Rumah Kain Pinawetengan.

"Kenapa konsepnya ready to wear, karena saya dapat inspirasi dari teman-teman di Kain Pinawetengan, ditambah lagi saya suka mendesain," kata Denny.

"Materi bahan Pinawetengan ada sifon, katun, satin, polyester, dan saya mendesain kreasi busana dengan bahan-bahan itu."

"Kita juga rencananya akan mendesain kaus dari kain Pinawetengan yang ditujukan untuk kaum milenial," ujarnya.

Di Rumah Kain Pinawetengan, Humble House, Jakarta, terdapat beragam kain tenun hasil karya perajin di Wale Tenun Pa'Dior.

Kreasi ini, seperti kain tenun ikat yang dibuat dengan tangan, dan tenun songket yang memiliki warna lebih mencolok dalam corak khas Minahasa.

Rata-rata kain tenun ikat di Rumah Kain Pinawetengan dijual seharga Rp 1 juta per meter, sedangkan untuk tenun songket berada di kisaran Rp 3,5 juta per lembar.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Wellness
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Wellness
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Parenting
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
Wellness
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
Wellness
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Fashion
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Wellness
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Beauty & Grooming
Prediksi Shio Kuda Api 2026, Disebut Penuh Peluang Besar
Prediksi Shio Kuda Api 2026, Disebut Penuh Peluang Besar
Wellness
Kebutuhan Psikologis Anak 5-12 Tahun, dari Bermain hingga Rasa Aman
Kebutuhan Psikologis Anak 5-12 Tahun, dari Bermain hingga Rasa Aman
Parenting
Rasa Bersalah Ibu pada Anak, Kapan Masih Wajar dan Kapan Perlu Diwaspadai?
Rasa Bersalah Ibu pada Anak, Kapan Masih Wajar dan Kapan Perlu Diwaspadai?
Parenting
Cinta Laura Ajak Konsisten Hidup Sehat, Mulai dari Langkah Kecil
Cinta Laura Ajak Konsisten Hidup Sehat, Mulai dari Langkah Kecil
Wellness
Perjalanan Cinta Tiffany Young dan Byun Yo Han, Sudah Ada Rencana Menikah
Perjalanan Cinta Tiffany Young dan Byun Yo Han, Sudah Ada Rencana Menikah
Wellness
Momen Taylor Swift Telepon Travis Kelce di Eras Tour, Saling Dukung Meski LDR
Momen Taylor Swift Telepon Travis Kelce di Eras Tour, Saling Dukung Meski LDR
Relationship
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau