Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com, 17 Maret 2020, 12:54 WIB
Gading Perkasa,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

Sumber NYPost

KOMPAS.com - Untuk menekan penyebaran Covid-19, penerapan social distancing sangat penting. Itu sebabnya banyak perusahaan yang membuat kebijakan kerja dari rumah (work from home).

Agar produktivitas tetap terjaga, urusan rapat pun kini dilakukan melalui video call. Bagi banyak orang, gaya "rapat" baru ini bisa memberi sedikit kepanikan dan tekanan karena  tampil di depan layar laptop dan ponsel.

Walau kebanyakan karyawan bersikap cuek dan tampil dengan pakaian rumah, tapi tak sedikit yang memilih menjaga penampilan dengan baik.

"Saya memakai sedikit riasan, mengenakan sweater turtleneck dan menambahkan beberapa anting," kata dia agar merasa lebih percaya diri," kata seorang manajar keuangan. 

Tapi, dia mengakui, "bawahannya hanya memakai celana olahraga."

Para ahli sepakat, meluangkan waktu ekstra untuk bersiap-siap sebelum panggilan video membuat kita tampak lebih profesional.

"Pada akhirnya, meski semua orang paham kita bekerja dari rumah, penting memproyeksikan citra tentang bagaimana kita ingin dilihat sebagai profesional," kata Linda Raynier, ahli strategi karier dan YouTuber dengan hampir 630 ribu pengikut.

Baca juga: Jokowi Instruksikan Bekerja dari Rumah, Ini Arti Work From Home

Berpakaian rapi juga membuat kita bisa menunjukkan tidak ada perbedaan antara bekerja dari rumah dan kantor.

Raynier dan pakar industri lainnya, berbagi kiat cara menunjukkan tampilan wajah terbaik kita di depan layar digital.

Pakaian

Memakai pakaian yang rapi saat melakukan conference call dari rumah dapat mengubah pola pikir kita ke mode kerja. Bukan liburan. 

"Itulah sebabnya mengapa penting mengenakan atasan yang "konsisten dengan apa yang kita pakai ke kantor," kata Raynier

"Kita ingin terlihat seperti sedang menyelesaikan pekerjaan, tidak hanya bersantai dan tidur siang."

Baca juga: Cegah Corona dengan Kerja di Rumah, Ini 8 Tips Agar Tetap Produktif

Bagi wanita, disarankan mengenakan sweater, blus atau kardigan dan "tidak ada belahan dada."

Sementara pria disarankan memakai kemeja atau sweater yang tidak gombrong. Setelan jas agak berlebihan. Hindari juga pakaian yang putih, hitam, atau motif yang ramai, karena 
memberikan "efek optik aneh" pada kamera.

Sebaliknya, kenakan warna soft yang solid seperti pastel. T-shirts, kaus oblong olahraga, dan piyama di bagian atas sangat tidak dianjurkan, namun boleh saja lebih santai pada celana.

Ilustrasi seseorang melakukan kerja dari rumah atau work from home (WHF).SHUTTERSTOCK/LIGHTFIELD STUDIOS Ilustrasi seseorang melakukan kerja dari rumah atau work from home (WHF).

Rambut dan riasan

Karena hanya di rumah, banyak orang yang malas memakai riasan. Tapi, sebagiaknya jangan melakukan rapat video call dengan wajah polos. Setidaknya kita sudah mandi, memakai lipstik tipis, dan memperhatian area mata.

Para ahli mengatakan mata adalah hal pertama yang tampak buruk di kamera.

"Bagi semua orang, mata adalah masalah nomor satu mereka, seperti apakah matamu bengkak? Apakah tampak gelap? Apakah memiliki kerutan di pinggir mata?" kata penata rias selebriti Nam Vo.

Baca juga: Yang Boleh dan Dilarang saat PNS Kerja dari Rumah

Guna mencerahkan mata yang mengantuk, Vo menyarankan memakai concealer dengan warna lebih terang dari yang biasa kita pakai untuk menciptakan sorotan pada wajah kita.

Agar mata terlihat segar, gunakan maskara. Tapi hindari penampilan ekstrem seperti smoky eye atau bibir yang terlalu merah merona.

"Kita ingin tampak segar dan sehat, bukan menghabiskan waktu lama untuk makeup," kata Vo.

Pria juga harus waspada agar tidak tampil dengan wajah yang berminyak. Tata rambut agar tidak terlihat berantakan atau seperti baru bangun tidur.

Baca juga: Alasan Kuat Mengapa Wajib Pakai Krim Mata

Pencahayaan

Cahaya terbaik berasal dari cahaya alami dari sinar matahari. Ini berarti, usahakan agar kita melakukan video call sedekat mungkin dari jendela.

Pengaturan lainnya

Walau tidak punya meja kerja, tapi usahakan melakukan video call dari ruangan yang tidak berantakan. 

Cara terbaik mengadopsi lingkungan kantor yaitu memastikan kamera menghadap dinding kosong dengan beberapa "peralatan bersahabat" seperti tanaman atau karya seni, daripada ruang kosong.

Ruang di belakang kita harus selalu bersih dari kekacauan, karena atasan "bisa saja mengasosiasikan kita sebagai seseorang yang tidak terorganisir dan berantakan.

Posisi paling bagus untuk sebuah kamera adalah sejajar pada mata. Kita bisa menempatkan laptop di atas tumpukan buku agar mencapai ketinggian yang tepat.

Jika kita harus menggunakan telepon, pastikan ponsel kita didukung sesuatu yang kokoh seperti tripod, bukan gaya selfie.

Baca juga: Analis: Imbauan Kerja dari Rumah Saja Tidak Cukup

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Relationship
Lebih Ringan dan Resposif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Lebih Ringan dan Resposif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Wellness
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Wellness
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Fashion
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Wellness
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Wellness
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Wellness
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Wellness
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Parenting
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
Wellness
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
Wellness
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Fashion
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Wellness
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Beauty & Grooming
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau