Partikel-partikel ini akan mengering seiring waktu, dan menonaktifkan virus.
Tetapi ini tidak berarti bahwa kematian virus akan terjadi dengan cepat, dan Winner mengatakan, para ilmuwan masih mempelajari lebih banyak tentang virus ini.
"Kita tahu bahwa tetesan dapat mengering dalam beberapa kondisi, yang mungkin lebih cepat dalam serat alami," kata Winner, seperti dikutip laman HuffPost.
"Kami mendengar, panas dan kelembapan dapat memengaruhi kelangsungan hidup virus di permukaan pakaian, tetapi ingat, suhu di Australia 26 derajat celcius, dan Tom Hanks masih terjangkit."
Adakah jenis kain tertentu yang lebih rentan terhadap virus?
Robert Amler, Dekan Fakultas Ilmu dan Praktek Kesehatan di New York Medical College dan mantan kepala petugas medis CDC, memberikan jawabannya.
Dia mengatakan, durasi virus tergantung pada kain, karena beberapa bahan lebih renggang daripada yang lain.
"Beberapa peneliti percaya serat dalam bahan berpori menangkap partikel virus, mengeringkannya, dan memecahnya," kata Amler.
"(Lalu) permukaan halus seperti kulit dan vinil dapat dibersihkan," sambung dia.
Baca juga: Ikuti Protokol Penanganan Corona Ini, Jangan Langsung ke RS Rujukan
Dr. Janette Nesheiwat menilai agar bahan polyester seperti spandex dapat menahan kuman lebih lama dari pada kain berbahan dasar katun yang "bernapas".
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.