Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/04/2020, 17:56 WIB
Bestari Kumala Dewi

Editor

Sumber NHS

 

Jika bayi menangis terus-menerus

Jika Anda sudah mencoba berbagai cara dan mulai kelelahan, tetapi bayi masih terus menangis, ada dua alasan yang bisa menyebabkan bayi menangis berlebihan:

1. Kolik perut

Menangis berlebihan bisa menjadi tanda bahwa bayi menderita sakit perut. Semua pakar setuju bahwa kolik perut ada, tetapi tidak ada yang tahu apa penyebabnya.

Beberapa dokter mengira itu semacam kram perut. Tangisan bayi akan terdengar menyedihkan dan kesakitan, mungkin akan berhenti untuk satu atau dua menit, lalu ia akan mulai menangis lagi, yang menunjukkan bahwa itu bisa disebabkan oleh gelombang sakit perut.

Jika Anda mulai khawatir karena tangisannya tak kunjung berhenti dan bayi tampak kesakitan, segera konsultasikan pada dokter anak.

Baca juga: Kolik pada Bayi Jangan Bikin Ibu Panik

2. Sakit

Jika bayi terus-menerus menangis dan tidak bisa ditenangkan atau dialihkan perhatiannya, atau tangisannya tidak terdengar seperti tangisan normal mereka, itu bisa menjadi tanda bahwa bayi sakit.

Atau kemungkinan bayi memang sakit jika ia menangis dan disertai gejala lain, seperti suhu tinggi. Segera hubungi dokter, jika:

1. Bayi kejang.
2. Kulit bayi membiru, berbintik-bintik, atau sangat pucat.
3. Bernapas dengan cepat atau mengeluarkan suara serak saat bernapas, atau tampak bekerja keras untuk bernapas.
4. Suhu tubuh tinggi, tetapi tangan dan kaki terasa dingin.
5. Memiliki ruam ungu kemerahan di tubuh - ini bisa menjadi tanda meningitis.

Satu hal yang penting diingat adalah, tak peduli bagaimana frustasinya Anda berusaha menenangkan bayi menangis, jangan pernah menggoyangkan bayi Anda dengan kencang. Gerakan ini bisa menyebabkan kerusakan pada otak bayi.

Baca juga: Kopi Hitam Dapat Mencegah Kejang pada Bayi, Mitos atau Fakta?

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com