Saran ini diungkapkan Segal seperti dikutip laman NY Times.
Meskipun kemampuan menyaring partikel dari masker rumahan sepertinya rendah, namun kebanyakan dari kita --yang hanya berdiam di rumah, sebetulnya tidak terlalu membutuhkan level perlindungan tinggi, seperti yang dibutuhkan para tenaga kesehatan.
Hal yang perlu diingat adalah, penutup wajah apa pun akan lebih baik daripada wajah tidak ditutup sama sekali.
Terlebih jika kamu sebetulnya sudah terinfeksi virus, namun tidak mengetahuinya.
Jika memungkinkan, Segal menyarankan agar kita menggunakan kain katun quilting. Sebab, quilting cenderung memiliki kualitas yang lebih baik dan serat yang rapat.
Saran ini juga didasari sebuah studi yang dilakukan di Wake Forest Institute for Regenerative Medicine.
Dari studi yang dilakukannya disimpulkan, masker buatan rumahan mempunyai kemampuan menyaring cukup baik, dalam pengujian tingkat penyaringannya mencapai 70-79 persen.
Jika ingin membuatnya sendiri, disarankan untuk menggunakan dua lapis katun quilting berkualitas yang dilapis kembali pada bagian dalam dengan flanel atau lapisan katun lainnya.
Baca juga: Kisah Cucu, Bikin Masker Murah untuk Bantu Warga Cegah Corona
Memanfaatkan segala jenis kain
Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB berharap pihak pemerintah dapat merinci mengenai masker tiga lapis yang dimaksud.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.