KOMPAS.com - Topik mengenai stres dan kesehatan mental rasanya semakin sering kita dengar seiring semakin bertambahnya kasus Covid-19.
Semua orang merasakan perbedaan drastis dalam hidup akibat pandemi. Salah satu kelompok yang mungkin masih terabaikan adalah anak-anak. Lho, apakah anak juga bisa mengalami stres?
"Sangat bisa," jawab Founder Remedi Indonesia sekaligus Certified Energy Psychology Practicioner, Ferry Fibriandani dalam sesi "Kulwap", Jumat (17/4/2020).
Baca juga: 8 Persoalan Anak yang Tak Boleh Diabaikan Orangtua Selama Pandemi
Namun, lanjut Ferry, anak-anak menanggapi stres dengan cara yang berbeda dari orang-orang dewasa. Akan ada perubahan perilaku yang ditunjukkan, beberapa di antaranya:
- Bersikap lebih menuntut.
- Merasa cemas.
- Terlihat mulai menarik diri.
- Mengigau.
- Ketakutan, seperti takut pada kegelapan, takut sendiri, atau takut pada orang asing.
- Sulit konsentrasi.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.