KOMPAS.com - Kehidupan manusia di seluruh dunia berubah secara drastis akibat pandemi Covid-19 dan entah sampai kapan situasi ini akan kembali "normal".
Saat ini, banyak negara dan pemerintah daerah menerapkan metode berbeda untuk menahan penyebaran virus corona baru, sembari mengupayakan masyarakat tetap beraktivitas namun dengan penyesuaian tertentu.
Sejumlah negara sedang menguji teknik baru untuk meringankan aturan pembatasan sosial tanpa memicu infeksi gelombang kedua. Sedangkan negara-negara lain mencoba strategi radikal untuk menghentikan jumlah kasus penularan.
Ruang kelas 2.0
Di banyak negara, sekolah mulai dibuka kembali, sehingga orangtua dapat kembali bekerja dan anak-anak melanjutkan pendidikan mereka.
Denmark menunjukkan bagaimana hal itu dapat dilakukan, dimulai dengan siswa berusia di bawah 12 tahun.
Pembatasan jarak fisik tetap dilakukan dengan membagi halaman sekolah menjadi beberapa bagian dengan isolas. Meja kelas ditempatkan dalam jarak dua meter.
Baca juga: Denmark Longgarkan Lockdown, Para Orangtua Menolak Kembali Sekolahkan Anak-anaknya
Anak-anak datang dan beristirahat dengan jeda waktu lama, mencuci tangan saat datang dan diulangi setiap dua jam, serta tetap berada di luar ruangan sebanyak mungkin.
Permukaan termasuk wastafel, dudukan toilet, dan gagang pintu didesinfeksi dua kali sehari.
Republik Ceko juga telah memulai fase yang dimulai dengan siswa tahun terakhir di perguruan tinggi dan universitas, yang diikuti siswa sekolah dasar, dan siswa sekolah menengah untuk konsultasi satu demi satu.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.