KOMPAS.com - Ketika mata dunia tertuju pada upaya yang gagal dari Julius Maddox untuk menjadi orang pertama yang mampu melakukan raw bench press seberat 363 kilogram, powerlifter lain memberi kejutan.
Dia adalah Will Barotti yang sukses membukukan rekor dunia dengan melakukan bench press seberat 501,2 kilogram (1.105 pon) dalam Power Wars 2020 di New York, Amerika Serikat.
Perbedaan antara bench press yang dilakukan Barotti dan upaya gagal dari Maddox, terletak pada peralatan pendukungnya.
Baca juga: Punya Banyak Massa Otot Terbukti Meningkatkan Kekebalan Tubuh
Barotti menggunakan bench pressing shirt, sementara Maddox tidak, sehingga disebut raw bench press.
Bagi kalian yang belum tahu, bench pressing shirts memang dibuat dari material yang akan meregang ketika bar diturunkan ke arah dada.
Dengan bench pressing shirts memungkinkan pundak, tangan, dan siku, untuk tetap berada pada posisi yang sempurna dalam melakukan bench pressing.
Artinya, apa yang dilakukan Maddox memang akan terasa lebih berat, karena upaya dia tak menggunakan 'alat bantu' tersebut.
Baca juga: Tak Cuma Turun Bobot 45 Kg, Jessica Simpson Pun Pamer Otot Kencang
Penggunaan bench pressing shirts tergolong sebagai isu yang kontroversial di dunia angkat berat, di mana beberapa golongan menganggap hal itu sebagai kecurangan.
View this post on Instagram
Meski demikian, tetap saja kaus tersebut tidak ajaib, sebab tak akan bisa menambah tenaga kita saat melakukan bench press.T
Jadi, orang-orang seperti Barotti tetap harus sangat kuat untuk bisa mengangkat berat barbel yang sedemikian berat.
Bayangkan saja, rekor baru ini hanya satu pon lebih berat dari rekor sebelumnya.
Baca juga: Lakukan Gerakan Ini untuk Melenturkan Otot Pinggul yang Kaku
Rekor dunia sebelumnya dibukukan Hafþór Júlíus Björnsson yang mencatat rekor 500,76 kg (1.104 pon), juga dengan bantuan bench pressing shirts.
Catatan tersebut hanya tiga pon lebih berat dari rekor dunia bench press sebelumnya, yang dibukukan Tiny Meeker pada tahun 2013.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.