KOMPAS.com - Kendall dan Kylie Jenner bukanlah orang yang asing bagi beragam kontroversi. Kini, kelihatannya kakak adik itu kembali terjerat dalam persoalan baru lainnya.
Berdasarkan laporan dari Diet Prada dan Remake, kedua perempuan bersaudara itu diduga menahan pembayaran bagi para pekerja pabrik mereka di Banglades.
Baca juga: Kylie Jenner Sulap Basement Jadi Bioskop dan Bar, untuk Apa?
Organisasi nirlaba Remake menyebut hal itu dilakukan Global Brands Groups sebagai pemilik dan pabrikan lini pakaian Kendall + Kylie.
View this post on Instagram
Remake mengklaim, perubahan yang terjadi setelah pandemi Covid-19 menyebabkan pabrik tersebut menghadapi krisis likuiditas yang parah.
Kaum perempuan yang menjadi buruh di pabrik tersebut pun konon berada dalam situasi yang paling rentan.
Baca juga: Kylie Jenner Berpose dengan Raket Tenis Bermerek Chanel
Bayangkan saja, mereka tidak lagi menerima bayaran meskipun telah melakukan pekerjaan, sehingga para wanita pekerja ini secara harfiah berisiko mati kelaparan.
Nah, di sisi lain, Kendall dan Kylie dikenal sebagai dua tokoh publik terkaya di dunia.
Kondisi itu yang lantas memicu munculnya serangan keras kepada kedua perempuan tersebut karena dianggap tidak manusiawi kepada pekerja mereka.
Namun, tuduhan itu lekas dibantah oleh tim Kendall + Kylie melalui Instagram mereka.
View this post on Instagram
“Merek Kendall + Kylie dimiliki oleh Canada Inc. Merek tersebut tidak diproduksi di Banglades."
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.