Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Merek yang Akan Bertahan di Industri Fesyen Pasca Pandemi?

Kompas.com - 20/07/2020, 21:46 WIB
Gading Perkasa,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Sumber DMarge

Model bisnis mereka yang lebih ramping menjadikan mereka dapat berinvestasi lebih banyak dalam kualitas produk, serta menawarkan harga yang kompetitif kepada pelanggan.

"Kemewahan yang terjangkau" dan bahan yang berkelanjutan atau ramah lingkungan juga sangat diinginkan oleh konsumen saat ini.

Kemudian, merek dengan konsep fast fashion cenderung tetap bertahan untuk sementara waktu.

Beberapa merek seperti Uniqlo Jepang tengah berjuang. Sedangkan raksasa Swedia H&M juga mengalami penurunan laba walau mencatat pertumbuhan substansial pada tahun 2020.

Baca juga: H&M Akan Tutup Ratusan Toko dan Fokus Penjualan Online

Merek-merek lain dalam segmen ini melaporkan pertumbuhan, termasuk Zara Spanyol dan ASOS Inggris.

Sama seperti metode belanja langsung di toko dengan layanan berkualitas, pengalaman pengguna saat berbelanja online juga penting.

Pengecer mewah online Mr Porter adalah satu dari sekian banyak merek yang menawarkan pengalaman belanja online dengan baik.

Situs mereka dirancang dengan indah dan sangat intuitif, yang memberikan kesan mewah sekaligus memudahkan pelanggan untuk berbelanja.

"Merek yang menawarkan pengalaman online yang hebat, bisa meningkatkan pemasaran, dan mereka yang memiliki keterlibatan media sosial yang baik akan bertahan," tutur Lack.

"Aspek komunitas sangat penting. Merek yang telah mengembangkan komunitas akan berhasil di saat pihak lain gagal karena mereka memiliki pelanggan setia."

Baca juga: Zara Tutup 1.200 Gerai di Seluruh Dunia, Bagaimana Indonesia?

Satu contoh lain adalah Converse. Meski merupakan merek lama warisan Chuck Taylor, Converse secara konsisten berinovasi dan bergerak seiring perkembangan zaman.

Mereka mempunyai daya tarik yang tak lekang waktu, tetapi tetap mengikuti tren fesyen, entah itu berkolaborasi dengan skater sekaligus rapper Sage Elsesser, atau desainer haute couture seperti Virgil Abloh dari Off-White dan Rei Kawakubo dari Comme des Garcons.

Alasan mengapa merek skate seperti Vans atau Converse begitu sukses, karena mereka didukung oleh komunitas yang konsisten dan loyal. Komunitas ini akan terus bertahan meski pandemi Covid-19 telah usai.

Padahal dengan adanya pandemi, semakin banyak bisnis terpaksa tutup atau harus berjuang mati-matian agar bertahan hidup.

Beberapa hal tentu tidak berubah, seperti kebutuhan akan bahan berkualitas, kesediaan menyesuaikan penawaran produk untuk mengikuti tren mode dan subkultur, kesadaran online dengan UX yang baik, dan kesadaran sosial.

Meski merupakan tantangan bagi bisnis besar dan kecil, Covid-19 bisa menjadi berkah dan memberi brand kesempatan untuk berusaha lebih baik.

Contohnya, kebangkrutan yang dialami Brooks Brothers bisa saja bukan hal buruk. Ini dapat memberi mereka waktu untuk melunasi sejumlah utang dan memperbaiki kondisi mereka.

"Kita akan melihat lebih banyak bisnis merosot, tetapi beberapa dari mereka akan kembali tahun depan," kata Lack.

Baca juga: Uniqlo Memperkirakan Penurunan Laba Hingga 50 Persen Tahun Ini


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com