Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Gangguan Bipolar yang Dialami Kanye West

Kompas.com - 23/07/2020, 11:14 WIB
Gading Perkasa,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Rapper dan produser rekaman Kanye West sedang menjadi sorotan karena unggahannya di Twitter, mulai dari soal aborsi sampai keinginan menceraikan istrinya Kim Kardashian.

 

Kardashian lalu segera menjelaskan lewat Instagram bahwa tindakan suaminya itu karena gangguan bipolar yang diidapnya.

Pasangan Kanye West dan Kim Kardashian bersama keempat anaknya.Instagram @kimkardashian Pasangan Kanye West dan Kim Kardashian bersama keempat anaknya.
Kardashian membahas gangguan bipolar Kanye, serta meminta orang-orang agar berbelas kasih dan empati.

"Siapa pun yang mengalami hal ini atau orang terkasih dalam hidupnya yang mengidapnya, tahu betapa rumit dan menyakitkan hal ini untuk dimengerti," kata Kardashian.

West telah menuai kritik dan juga keprihatinan dari masyarakat umum serta selebritas, termasuk penyanyi Halsey yang juga telah didiagnosis menderita gangguan bipolar.

Menurut Kardashian, masih ada kekurangan pemahaman di masyarakat mengenai definisi gangguan bipolar yang sebenarnya.

Baca juga: Mengenal Bipolar dari Faktor Genetik, Risiko hingga Pengobatannya

1. Definisi gangguan bipolar

Harvard Medical School melaporkan, sebanyak 4,4 persen dari seluruh orang dewasa secara global mengalami gangguan bipolar dalam hidup mereka.

Gangguan bipolar memiliki ciri utama perubahan suasana hati yang ekstrem antara emosi tertinggi (dikenal sebagai mania atau hipomania) dan emosi terendah, seperti depresi.

"Karena gangguan bipolar biasanya didiagnosis selama masa remaja atau selama awal usia 20-an, gejalanya bisa sulit dilihat dan sangat bervariasi dari satu orang ke orang lain," kata Dr. Lawrence Weinstein, Chief Medical Officer di American Addiction Centers kepada Insider.

Kanye West dan Kim Kardashian West.Dimitrios Kambouris Kanye West dan Kim Kardashian West.

2. Empat sub kategori dari gangguan bipolar

Gangguan bipolar adalah istilah umum untuk empat sub kategori, yaitu bipolar 1, bipolar 2, gangguan siklotimik, serta "gangguan bipolar yang ditentukan dan tidak ditentukan," menurut Weinstein.

Bipolar 1 ditandai oleh depresi dan mania atau kondisi di mana seseorang merasa lebih energik dari biasanya. Mereka juga bisa gelisah, impulsif, ceroboh, dan mengalami kebahagiaan yang luar biasa.

Baca juga: Kampanye Presiden AS Tak Biasa Kanye West: Aborsi hingga Menangis

"Banyak yang percaya mania adalah pengalaman positif atau menyenangkan, bahwa individu bisa sangat produktif dan memiliki banyak energi," kata Weinstein.

"Beberapa orang mengalami episode manik menunjukkan gejala psikotik dan dapat bertindak dalam cara yang mengkhawatirkan serta tidak biasa. Episode manic sering disertai perasaan di luar kendali."

Sementara itu, orang dengan gangguan bipolar 2 memiliki episode hipomania. Ditandai oleh perubahan perilaku seperti sedikit lebih bahagia dari biasanya dan sedikit lebih ceroboh, tetapi perubahan itu tidak terlihat secara drastis.

Gangguan siklotimik tidak terlalu parah dibandingkan bipolar 1 dan bipolar 2, tapi memiliki gejala yang sama seperti emosi yang naik dan turun, kata Weinstein.

Baca juga: Bisa Tiba-tiba Senang atau Sedih Sekali, Ini Jenis Bipolar yang Perlu Diketahui

3. Pengobatan

Gangguan bipolar dapat diobati lewat beberapa cara, karena tidak ada pilihan pengobatan yang cocok bagi setiap orang.

Gangguan bipolar bisa disebabkan oleh ketidakseimbangan unsur kimia di otak, sehingga obat anti-psikotik dan anti-depresan biasanya diresepkan.

National Alliance on Mental Illness menyebut terapi sebagai pengobatan umum lain untuk membantu seseorang dengan gangguan bipolar mengembangkan strategi coping (proses menangani masalah) dan mendeteksi pola suasana hati mereka.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com