Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selain Menghilangkan Kerutan, Botox Membantu Menurunkan Risiko Depresi

Kompas.com - 02/08/2020, 23:40 WIB
Bestari Kumala Dewi

Editor

KOMPAS.com - Menurut penelitian terbaru, ada efek samping yang menyenangkan dari memakai botox untuk mengatasi keriput, migrain, atau keringat berlebih, yaitu mengurangi depresi.

Hal tersebut diungkap dalam penelitian komprehensif 30 Juli lalu di Scientific Reports.

Untuk penelitian ini, para peneliti menggunakan basis data FDA's Adverse Effect Reporting System (FAERS) untuk meninjau hampir 40.000 pengalaman orang dengan Botox.

Baca juga: Simon Cowell Akui Kebanyakan Suntik Botox

Mereka menemukan, bahwa orang yang menerima Botox untuk berbagai kondisi melaporkan risiko depresi berkurang 40 hingga 88 persen daripada orang yang menerima perawatan lain untuk kondisi yang sama.

Dengan kata lain, sepertinya mereka yang memilih Botox untuk keriput, migrain, atau nyeri otot memiliki risiko depresi lebih rendah daripada orang yang memilih obat berbeda.

Penelitian menunjukkan, Botox di wajah tampaknya mengurangi depresi bukan karena meningkatkan citra diri, tetapi karena garis-garis kerutan yang lebih halus membuat otak merasa lebih bahagia.

Tetapi studi saat ini menunjukkan efek antidepresan Botox yang tampak lebih kompleks, karena tidak terbatas pada wajah.

Orang-orang yang mendapat suntikan di kandung kemih mereka untuk inkontinensia atau otot-otot kaki mereka untuk mengontrol kejang juga mengalaminya.

"Itu berarti kita memiliki lebih banyak peluang untuk menggunakan kembali Botox sebagai pengobatan antidepresan, dan itu juga berarti bahwa pemahaman kita tentang mekanisme efek perlu ditinjau kembali dan dimodifikasi," kata seorang penulis penelitian Ruben Abagyan, seorang profesor farmasi di Universitas California San Diego.

Baca juga: Risiko Botox Ketiak Seperti Chrissy Teigen

 

Botox dapat melakukan perjalanan ke bagian sistem saraf yang terlibat dalam suasana hati
Para peneliti UCSD berhipotesis, bahwa beberapa hal mungkin sedang terjadi. Botox dapat melakukan perjalanan ke bagian sistem saraf pusat yang terlibat dalam suasana hati dan emosi.

“Racunnya juga bisa "keluar" dan didistribusikan secara lebih merata ke seluruh darah, yang mengarah ke efek antidepresan,” kata Abagyan.

Penjelasan lain yang lebih sederhana, adalah orang yang memakai Botox tidak lagi mengalami kondisi kualitas hidup yang buruk seperti migrain dan nyeri otot, sehingga mereka tak lagi merasa tertekan.

Namun, itu tidak menjelaskan perbedaan yang diamati dalam kemampuan Botox untuk meredakan depresi dibandingkan dengan perawatan lain untuk kondisi yang sama.

Menurut para peneliti, masih diperlukan lebih banyak penelitian untuk memahami bagaimana efek antidepresan Botox yang nyata bekerja.

Pasalnya, kesimpulan penelitian ini harus diambil dengan hati-hati, karena data yang digunakan tidak secara khusus dikumpulkan untuk melihat apakah Botox mengurangi depresi.

Baca juga: Scrotox, Tren Botox untuk Memperindah Simbol Kejantanan

Selain itu, sistem FAERS adalah gambaran yang tidak lengkap dari semua pasien yang menggunakan obat tertentu karena hanya mengumpulkan informasi dari orang yang pernah mengalami - dan melaporkan - efek samping negatif.

Dalam hal ini, para peneliti mengamati orang-orang yang melaporkan efek samping negatif dari Botox, tetapi tidak menyebutkan depresi dan membandingkannya dengan orang-orang yang melaporkan efek samping negatif dari obat lain dan memang menyebutkan depresi.

Para peneliti mengatakan, tugas mereka mendukung perlunya uji klinis untuk menentukan apakah ada tempat yang optimal untuk injeksi Botox untuk mengurangi depresi, dan bagi penelitian lain untuk membahas mengapa obat botox tampaknya memiliki efek ini.

Abagyan mengatakan, dia akan memberi tahu teman dan kerabat untuk menunda memakai Botox jika hanya untuk mengatasi depresi, sampai penelitian lebih lanjut tersedia.

"Jika selain depresi, Anda sudah memiliki indikasi lain untuk perawatan Botox, misalnya untuk kelenturan, migrain, keringat berlebih, atau kerutan yang tidak diinginkan, Anda bisa mencobanya, karena dapat membunuh ‘dua lalat dengan satu tamparan,'. "

Baca juga: Ingin Suntik Botox dan Filler, Berapa Dana yang Harus Disiapkan?

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com