Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Jaket Riot Raf Simons yang Jadi Incaran Kolektor

Kompas.com - 06/08/2020, 12:25 WIB
Gading Perkasa,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Sumber Hypebeast

Namun, beberapa tahun terakhir, lebih sulit untuk mendapat jaket MA-1 Simons yang terkenal. Langkah alternatif saat ini yaitu menyewa jaket melalui kolektor terpercaya, dan bisnis penyewaan jaket juga terus tumbuh.

Fashion archivists atau kolektor fesyen terkenal seperti David Casavant telah mengubah hobinya mengumpulkan item arsip menjadi usaha yang menjanjikan.

Casavant meminjamkan pakaian bekasnya kepada penata mode dan publik figur untuk keperluan pemotretan, video musik, atau bahkan penggunaan pribadi.

Cara inilah yang digunakan oleh Drake, Kanye West, serta Rihanna untuk dapat memamerkan jaket Riot buatan Raf Simons.

Namun, jika kita tidak berminat untuk menyewa jaket Riot, masih ada pilihan lain. Sejumlah label streetwear dan high-fashion memodifikasi desain jaket MA-1 sedemikian rupa seiring meningkatnya popularitas busana militer.

Alhasil, Raf Simons dengan Jaket Riot miliknya benar-benar membuka lahan baru di pasar untuk urusan desain siluet yang lebih berani.

Alpha Industries, perusahaan yang dikenal memproduksi jaket bomber telah menciptakan versi baru dari luaran (outerwear) mereka yang populer dengan tambahan emblem dan ukuran oversized.

Bagi label fesyen mewah, jaket bomber juga menjadi persembahan standar dalam koleksi yang dipamerkan hampir setiap musim.

Sebut saja Burberry dengan satu hybrid jacket/vest style untuk Fall/Winter 2019, Givency menawarkan item bermotif doberman untuk Fall/Winter 2013, dan Balenciaga dengan kain satin bermotif bunga untuk Spring/Summer 2013.

Pada awal Oktober 2018, jaket bomber Raf Simons dijual seharga 47.000 dollar AS atau setara Rp 684 juta di situs Grailed. Menurut Grailed, jaket Riot adalah barang paling mahal yang pernah dibeli di situs tersebut.

Bagi mereka yang masih memburu jaket Riot, baru-baru ini Raf Simons mengumumkan bahwa labelnya akan merilis kembali 100 buah jaket tersebut pada Desember 2020.

Proyek yang diberi nama "Archive Redux" ini akan menjadi "kesempatan orang-orang untuk merasakan pengalaman memakai jaket ini pertama kalinya," kata perusahaan Raf Simons dalam sebuah pernyataan.

Arsip ini juga menandai ulang tahun label Raf Simons ke-25 dan akan menghadirkan item seperti hoodie "Kollaps" dari koleksi Spring/Summer 2002, kemeja dan dasi koleksi Fall/Winter 1998, serta luaran roll neck dari koleksi debut sang desainer di Fall/Winter 1995.

Dimulainya revolusi

Jaket Riot tidak sekadar memiliki harga mahal dan penanda kaum selebritas.

Dalam evolusi fesyen, khususnya streetwear, desainer Raf Simons dipandang sebagai pionir atas kemampuannya mengubah pakaian menjadi karya seni yang dikenal sepanjang masa.

Dampak kehadiran jaket Riot terhadap dunia streetwear dan koleksi arsip menunjukkan besarnya pengaruh Simons sebagai seorang seniman.

Simons memiliki keberanian untuk meninggalkan zona nyaman, karena ia yang awalnya membuat setelan skinny beralih menciptakan luaran oversized dan pakaian sehari-hari dengan grafis mencolok dalam koleksinya di tahun 2001.

"Koleksi "Riot Riot Riot!" Fall/Winter 2001 diakui sebagai koleksi yang mengawali masa keemasan Simons di pertengahan 2000-an," kata Saborouh.

"Raf Simons mengenalkan tampilan oversized dan mengintimidasi dengan minatnya terhadap musik serta film yang dituangkan pada pakaian dalam gaya postmodern yang menginspirasi banyak desainer muda hingga 20 tahun ke depan."

Kreasi Simons, terutama jaket Riot, menunjukkan arah dunia streetwear, terutama gerakan DIY yang sedang berkembang saat ini.

Pendeknya, jaket bomber Riot dari Simons mencerminkan awal dari revolusi mode. Itulah sebabnya barang ini dihargai sangat mahal.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com