Nantinya, di dalam kelas tersebut anak-anak tidak hanya akan berlatih Zumba tetapi juga mempelajari pengetahuan umum lainnya.
"Jadi ada pengetahuan, hiburan, leadership, yang pasti fokus utamanya untuk kebugaran dan kesehatan," kata perempuan kelahiran 19 Desember 1978 itu.
Tentunya, kelas Zumba untuk anak pengidap kanker memerlukan beberapa penyesuaian dari berbagai aspek, mulai dari gerakan, intensitas hingga aktivitasnya.
Namun, ide utamanya adalah menciptakan kelas yang bisa menghibur anak-anak tersebut.
Denada sudah mengungkapkan idenya tersebut kepada beberapa teman yang memiliki atau mengelola rumah singgah dan mendapatkan respons positif.
Ia berharap, ide tersebut dapat terlaksana dalam waktu yang tidak lama lagi.
"Sekarang tinggal menyesuaikan jadwal satu sama lain dan cari momen yang pas untuk bisa melakukannya secara virtual bersama-sama," ungkap Denada.
Baca juga: Zumba Membakar Kalori Lebih Banyak dari Lari
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.