KOMPAS.com - Hamil menjadi momen membahagiakan bagi setiap calon ibu. Namun karena adanya perubahan hormon, kehamilan seringkali disertai dengan timbulnya masalah kulit.
Meskipun masalah kulit pada ibu hamil merupakan hal yang normal, namuan kerap membuat ibu cemas, terlebih jika hal tersebut terjadi pada kehamilan anak pertama.
Nah, ada beberapa masalah kulit yang biasa terjadi pada ibu hamil, dan cara mengatasinya.
Baca juga: Amankah Mengecat Rumah Saat Hamil?
Masalah kulit ini muncul seperti bercak kehitaman akibat peningkatan Melanocyte Stimulating hormone, menyusul perubahan hormon esterogen dan progestero.
Untuk mengatasinya, ibu bisa menggunakan produk yang tidak mengandung pemutih, menggunakan tabir surya fisik, dan menggunakan pelindung fisik.
“Seperti topi, kacamata hitam, dan hindari paparan matahari berlebih.”
Demikian dikatakan Dr.dr.Raendi Rayendra SpKK, M.Kes dalam diskusi daring “101 Kekhawatiran Permasalahan Kulit Saat Hamil dan Menyusui”.
Acara tersebut digelar dalam rangka Launching Mama’s Choice Glowing Series, Senin (7/9/2020) kemarin.
Baca juga: Unik, Wanita Kembar Dinikahi Pria Kembar, dan Kini Hamil Bareng
Kabar baiknya, masalah ini nantinya akan lenyap setelah ibu melahirkan si kecil.
Jerawat yang muncul saat hamil disebabkan oleh hormon androgen yang meningkat.
Hal ini menyebabkan produksi sebum meningkat dan hiperkeratinisasi serta minyak banyak di kulit yang memicu sumbatan.
“Lalu menjadi komedo yang jadi inflamasi yakni jerawat yang bernanah-nanah,” ujar Raendi.
Belum lagi ketidaknyamanan ibu hamil yang sudah memasuki trimester kedua dan ketiga yang membuat jam tidur tidak menentu dan tidur yang kurang nyenyak.
"Ini semakin menambah hormon androgen tadi,” kata Raendi.
Cara mengatasinya adalah dengan mencari pembersih wajah yang cocok dan aman, pelembap yang oil free yang cocok dengan kulit dan penggunaan obat yang aman.
Baca juga: Catat, Ini 5 Nutrisi Penting untuk Ibu Hamil dan Menyusui
“Misalnya berjerawat, banyak pilihan obat yang aman. Tapi yang penting dikonsuktasikan dulu pada dokter,” kata dia.
Strech mark terjadi karena peregangan mekanik dan hormon yang mempengaruhi perubahan kolagen di kulit.
Belum lagi selama kehamilan, wanita mengalami peningkatan berat badan, kulit yang meregang dan elastisitasnya berkurang sehingga menimbulkan guratan-guratan pada kulit.
Demi mencegah strech mark, ibu hamilbisa memberi pelembap kulit dan emolien yang mengandung ekstrak centella asiatica, vitamin E, hyaluronic acid, dan kolagen.
Kandungan-kandungan tersebut dapat membantu mempertahankan elastisitas dan mengurangi kekakuan di dinding perut.
PUPP: Pruritic Urticarial Papules and Plaques of Pregnancy atau PEP (Polymorphic Eruption of Pregnancy) adalah bercak atau beruntus kemerahan yang gatal dan muncul saat kehamilan.
Beruntus kemerahan yang gatal ini muncul pada perut dan menyebar ke paha, tungkai lengan, dada dan leher.
Baca juga: Apakah Ibu Hamil Bebas Minum Kopi?
Hal ini terjadi karena adanya peregangan kulit, terutama pada kehamilan pertama.
Beruntus biasanya pertama kali muncul pada daerah strech mark.
Cara mengatasinya adalah dengan tidak menggaruk terlalu kencang yang akan menimbulkan luka yang semakin memperparah rasa gatal.
Masalah kulit ini juga akan menghilang setelah melahirkan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.