Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/09/2020, 08:39 WIB
Nabilla Tashandra,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

Sumber menshealth

3. Membantu makan lebih baik

Memang bukan berarti kamu harus kentut sepanjang hari. Jadi, jangan terlalu sedikit dan terlalu banyak kentut.

Namun, Jones menjelaskan, jika kita secara rutin mengeluarkan gas dan berbau busuk, itu mungkin mengindikasikan bahwa makanan kita terlalu tinggi protein, gula, atau lemak jenuh, dibandingkan karbohidrat sehat dan lemak nabati.

Kondisi sama juga mungkin terjadi jika pola makan kita tinggi akan pemanis buatan dan alkohol gula.

Tetapi, bisa juga itu adalah hasil dari makanan sehat, seperti telur kaya sulfur atau brokoli.

Jika kamu jarang mengasup makanan kaya sulfur dan kentut sangat bau, maka cobalah mengevaluasi apakah kamu perlu harus menyeimbangkan kembali jumlah protein, gula, dan lemak jenuh yang dikonsumsi.

Baca juga: Penjelasan Ilmiah Mengapa Kentut Bebau Menyengat

4. Mengidentifikasi toleransi makanan

Kesulitan buang angin, kembung yang menyakitkan, atau gas yang berbau tidak sedap bisa juga mengindikasikan intoleransi makanan tertentu.

Faktor lain dari kondisi perut yang tidak nyaman itu adalah bakteri usus sedang menyesuaikan dengan makanan baru saat organisme ini memfermentasi karbohidrat.

Beri tubuh sedikit kesempatan untuk lebih memahami makanan sebelum memutuskan untuk tidak memakannya.

"Seringkali, konsumsi makanan-makanan ini secara lebih teratur selama beberapa minggu mengarah pada keseimbangan bakteri yang lebih sehat dan produksi gas yang lebih sedikit," kata Jones.

Tetapi, jika bukan itu masalahnya dan kembung yang tidak nyaman serta gas yang berbau tidak sedap masih ada ketika kamu makan makanan tertentu, cobalah berkonsultasi dengan dokter tentang kondisi kesehatan apa yang mungkin terjadi.

Baca juga: 10 Gangguan Pencernaan yang Kerap Dialami Orang Indonesia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Sumber menshealth
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com