Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sering Kentut Ternyata Banyak Manfaatnya

KOMPAS.com - Buang angin atau kentut mungkin menjadi aktivitas yang memalukan, terutama jika meninggalkan bau atau menimbulkan suara. Namun, kentut ternyata punya beberapa manfaat bagi kesehatan, lho.

"Kentut bisa memberi tahu tentang kesehatan pencernaan kita," ungkap Kelly Jones MS, RD, CSSD, LDN, dari Kelly Jones Nutrition, seperti dilansir Men'sHealth.

Kentut beberapa kali dalam sehari adalah hal yang sangat normal. Sementara jarang kentut justru dapat mengindikasikan keragaman bakteri saluran pencernaan bagian bawah yang lebih sedikit.

Memiliki bakteri usus yang beragam penting untuk kesehatan secara umum, termasuk peningkatan suasana hati dan kinerja kebugaran, kesehatan jantung yang lebih baik, hingga sistem kekebalan tubuh yang lebih baik.

Jika kamu jarang kentut, cobalah temui dokter untuk mencari tahu penyebabnya dan bagaimana membuat sistem pencernaanmu menjadi lebih baik.

Namun, jika kamu sudah kentut cukup sering, berikut beberapa manfaat kesehatan yang mungkin didapatkan:

1. Cukup karbohidrat kompleks 

Pola makan yang kaya akan kacang-kacangan, sayuran, buah-buahan, dan biji-bijian, telah lama dikaitkan dengan beragam manfaat kesehatan. Frekuensi kentut yang sehat bisa menjadi salah satu indikasinya.

Jones menjelaskan, makanan-makanan ini menyediakan serat yang dapat difermentasi, pati resisten, dan oligosakarida. Semuanya merupakan karbohidrat kompleks yang difermentasi dan diberi makan oleh bakteri baik di saluran pencernaan bagian bawah.

Gas adalah produk sampingan dari fermentasi ini, dan itulah yang kita keluarkan ketika kentut.

Jadi, dengan kentut, kita tahu bahwa tubuh kita mendapatkan variasi makanan berserat yang cukup baik untuk meningkatkan kesehatan usus dan mikrobioma yang membantu mempertahankannya.

2. Meningkatkan kesehatan usus

Kentut dapat membuat usus senang dan menurunkan risiko komplikasi usus besar di masa depan.

Dalam jangka pendek, menahan gas dapat membatasi motilitas usus, menyebabkan ketidaknyamanan pencernaan, nyeri dan bahkan sembelit. Jadi, membiarkan gas itu keluar dapat membuat fungsi dalam tubuh kita tetap teratur dan nyaman.

"Dalam jangka panjang, sembelit yang teratur meningkatkan risiko divertikulosis," ungkap Jones.

3. Membantu makan lebih baik

Memang bukan berarti kamu harus kentut sepanjang hari. Jadi, jangan terlalu sedikit dan terlalu banyak kentut.

Namun, Jones menjelaskan, jika kita secara rutin mengeluarkan gas dan berbau busuk, itu mungkin mengindikasikan bahwa makanan kita terlalu tinggi protein, gula, atau lemak jenuh, dibandingkan karbohidrat sehat dan lemak nabati.

Kondisi sama juga mungkin terjadi jika pola makan kita tinggi akan pemanis buatan dan alkohol gula.

Tetapi, bisa juga itu adalah hasil dari makanan sehat, seperti telur kaya sulfur atau brokoli.

Jika kamu jarang mengasup makanan kaya sulfur dan kentut sangat bau, maka cobalah mengevaluasi apakah kamu perlu harus menyeimbangkan kembali jumlah protein, gula, dan lemak jenuh yang dikonsumsi.

4. Mengidentifikasi toleransi makanan

Kesulitan buang angin, kembung yang menyakitkan, atau gas yang berbau tidak sedap bisa juga mengindikasikan intoleransi makanan tertentu.

Faktor lain dari kondisi perut yang tidak nyaman itu adalah bakteri usus sedang menyesuaikan dengan makanan baru saat organisme ini memfermentasi karbohidrat.

Beri tubuh sedikit kesempatan untuk lebih memahami makanan sebelum memutuskan untuk tidak memakannya.

"Seringkali, konsumsi makanan-makanan ini secara lebih teratur selama beberapa minggu mengarah pada keseimbangan bakteri yang lebih sehat dan produksi gas yang lebih sedikit," kata Jones.

Tetapi, jika bukan itu masalahnya dan kembung yang tidak nyaman serta gas yang berbau tidak sedap masih ada ketika kamu makan makanan tertentu, cobalah berkonsultasi dengan dokter tentang kondisi kesehatan apa yang mungkin terjadi.

https://lifestyle.kompas.com/read/2020/09/11/083951120/sering-kentut-ternyata-banyak-manfaatnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke