KOMPAS.com - Penelitian tentang pola infeksi virus corona terus bermunculan untuk memahami individu-individu yang rentan atau berisiko tinggi.
Faktor usia diketahui menjadi salah satu faktor risiko, dengan orang berusia di atas 65 tahun berisiko paling tinggi dan kelompok muda cenderung menunjukkan gejala ringan.
Selain usia, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) membuat daftar faktor kesehatan yang dapat meningkatkan kerentanan. Sebagian besar adalah penyakit kronis yang memengaruhi status kesehatan.
Faktor risiko tunggal yang paling dapat diubah untuk mencegah infeksi Covid-19 yang parah adalah penggunaan zat yang dihirup melalui rokok atau vape.
Sebuah studi baru yang diterbitkan dalam Journal of Adolescent Health menggunakan data nasional untuk memperkirakan jumlah korban perokok dan pengguna vape terhadap risiko Covid-19 untuk kelompok dewasa muda.
Baca juga: Vape dan Rokok Sama Bahayanya, Picu Kanker Paru hingga Corona
Tim peneliti menemukan bahwa secara keseluruhan, hampir satu dari tiga orang dewasa muda berusia 18 hingga 25 tahun di Amerika Serikat berada pada risiko tinggi.
Meskipun risiko itu turun pada mereka yang tidak merokok atau menggunakan vape.
Dengan kata lain, merokok dan menggunakan vape menggandakan risiko Covid-19 pada kelompok dewasa muda.
Kategorisasi risiko ini lebih dari sekadar perhatian teoretis. Merokok dan menggunakan vape sama-sama menyebabkan cedera paru-paru, yang mengancam cadangan udara di paru-paru.
Penggunaan zat juga dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh, yang pada akhirnya mengakibatkan berkurangnya kapasitas tubuh dalam melawan infeksi.
Baca juga: Cara Sederhana Menjaga Kesehatan Paru-paru
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.