Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Chappy Hakim
KSAU 2002-2005

Penulis buku "Tanah Air Udaraku Indonesia"

Hidup Sehat dengan Berpikir Positif

Kompas.com - 05/10/2020, 08:48 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
Editor Wisnubrata

Programkanlah diri kita untuk berpikir dan merasakan hal-hal yang positif tentang diri kita dan orang lain, maka kita akan merasakan hal yang luar biasa, terutama secara fisik.

Gunakanlah kekuatan pikiran untuk mempengaruhi tubuh dan “healing system” dalam badan kita, sehingga menumbuhkan sikap dan cara berpikir yang akan menghasilkan kekuatan positif pada seluruh sistem dalam tubuh untuk menjadi sehat.

Itu yang dikatakan oleh Claes Frostell, MD dari Karolinska University Hospital Huddinge Stockholm, Swedia.

Tentu saja tidaklah sesederhana itu untuk memperoleh kondisi tubuh yang sehat, karena masih ada banyak faktor lainnya yang sangat mempengaruhi kesehatan seseorang antara lain makanan yang bergizi, istirahat yang cukup, life style dan olah raga misalnya.

Arthur Brownstein,MD. dalam bukunya Extraordinary Healing, The Amazing Power of Your Body’s Secret Healing System antara lain menyebutkan bahwa “kodrat” nya tubuh manusia adalah “sehat” dan memiliki potensi untuk hidup pada sekitaran usia 100 tahun.

Tubuh manusia memiliki kemampuan yang luar biasa untuk menahan penyakit (imun system) dan juga menyembuhkan diri sendiri (healing system).

Proses penyembuhan seseorang bila sedang menderita penyakit berasal dari dirinya sendiri. Pengobatan, terapi dokter dan lain sebagainya hanyalah unsur pembantu belaka, karena kunci penyembuhan tubuh manusia berasal dari dirinya sendiri.

Baca juga: Kekuatan Pikiran, Rahasia Zlatan Ibrahimovic Lawan Covid-19

Diantaranya adalah system imun dan healing system yang memegang peran aktif. Pada titik inilah tempat bertemunya perkembangan ilmu pengetahuan tentang pengobatan modern dengan pengobatan tradisional, spiritual, serta penggunaan herbal dan berbagai jamu.

Demikianlah, maka kita sering menjumpai beberapa kenyataan dari kasus orang-orang yang secara medis sudah tidak bisa diobati akan tetapi kemudian bisa sembuh dengan menjalani pengobatan tradisional, spiritual, atau sering dikatakan sebagai cara pengobatan alternatif.

Tidak semua penyakit dapat disembuhkan oleh ilmu pengobatan modern, seperti juga tidak semua penyakit dapat disembuhkan dengan cara pengobatan alternatif.

Sampai di sini, maka selain faktor-faktor menentukan lainnya, maka sangat masuk akal untuk dapat mengerti tentang kekuatan tubuh manusia yang ternyata dilengkapi dengan system imun dan healing system.

Di tengah badai pandemic covid 19, maka menjadi sangat menarik untuk mendiskusikan topik menjaga kesehatan agar dapat terjaga dalam keadaan sehat wal afiat.

Dalam situasi di mana virus covid 19 belum ada obatnya dan juga vaksinnya, maka tinggal daya tahan tubuh seseorang yang dapat menjadi andalan untuk tetap sehat.

Dalam hal ini daya tahan tubuh dapat dipahami sebagai sistem kekebalan dan kemampuan menyembuhkan dari berbagai penyakit yang dimiliki tubuh manusia, harus berada dalam kondisi yang prima.

Baca juga: Ingin Panjang Umur? Coba Contek 6 Kebiasaan Sehat ala Jepang

Teman dekat saya, beberapa orang dalam usia di atas 70 tahun terlihat sangat fit dan segar dengan penampilan yang jauh lebih muda dari usia kalender biologisnya.

Sementara ada pula sahabat saya yang baru memasuki usia 40 tahun namun penampakan tubuhnya terlihat sebagai orang yang berusia 70 tahun.

Kondisi yang seperti itu menjadi tidak mudah untuk dapat dipahami karena banyak sekali faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan seseorang.

Lebih membingungkan lagi adalah pada beberapa teman yang rata-rata usia 70 tahunan dengan penampilah sehat, segar bugar dan jauh terlihat lebih muda dari usianya ternyata tidak semua dapat dijadikan sebagai contoh untuk ditiru.

Salah satu diantaranya adalah memang seorang yang rajin berolah raga, disiplin dalam menjaga makan dan minumnya, istirahat cukup, sehingga pantas berpenampilan prima.

Sementara ada pula teman yang juga berpenampilan segar bugar awet muda, ternyata adalah seorang perokok berat, jago dugem alias sering begadang dan makan seenaknya tanpa pantangan seperti makanan yang enak-enak termasuk sop buntut dan jeroan.

Nah lalu bagaimana kita menyikapinya dalam berhadapan dengan realita yang seperti ini? Yang mana yang akan kita contoh untuk diikuti agar dapat tetap sehat dan berpenampilan awet muda?

Ternyata masing-masing mereka memiliki resep hidupnya sendiri sendiri yang sifatnya sangat personal.

Terlepas dari kebiasaan “tidak sehat” yang dilakukannya sehari-hari, mereka memiliki ritual perorangan dalam menjaga kesehatan dan kebugaran tubuhnya.

Ada yang berjalan kaki, berenang, bersepeda, yoga, meditasi, puasa senin kamis, banyak minum air dan lain sebagainya.

Kesimpulan sementara yang dapat diperoleh adalah, bahwa mereka membentuk sendiri “mind-set” pola berpikir dalam hal menjaga kesehatannya.

Baca juga: Ini Sebabnya Orang-Orang Optimis Lebih Panjang Umur

Membangun kepercayaan diri, bahwa dengan melakukan ritual perorangan tersebut, masing-masing merasa yakin hidupnya akan sehat.

Dalam banyak tulisan yang menyajikan resep dari rahasia untuk dapat hidup sehat dan awet muda, “stay young and live longer” cukup banyak yang mengisyaratkan tentang manfaat besar dari “berpikir positif”, banyak bergaul, menjaga selalu gembira dan lain sebagainya.

Dengan demikian maka setidaknya, menjadi cukup masuk akal bila kita mengikuti anjuran dari banyak ahli tentang manfaat dari berpikir positif yang akan berdampak besar pada system imun dan healing system kita dalam memelihara badan untuk senantiasa sehat, segar bugar.

Kekuatan pikiran kelihatannya menjadi sangat dominan peranannya. Tentu saja dalam masa sekarang ini ada sedikit tambahan yaitu Pakai Masker, Jaga Jarak dan Sering Cuci Tangan.

Salam sehat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com