"Partisipan studi kami secara umum dalam kondisi baik, tidak ada yang dirawat di rumah sakit. Tetapi kami terkejut ketika banyak yang dinyatakan positif," tambah Batterham.
Baca juga: Cermati, Lenyapnya Indera Penciuman, Salah Satu Gejala Infeksi Corona
Alasan Covid-19 picu hilangnya indera perasa dan penciuman
Kehilangan indera penciuman --atau anosmia, bukan hanya gejala penyakit Covid-19, namun juga bisa disebabkan oleh alergi, flu, atau infeksi saluran pernapasan atas lainnya.
Hal itu diutarakan Richard Watkins, M.D., dokter penyakit menular serta profesor kedokteran di Northeast Ohio Medical University, AS.
Sementara menurut Rachel Kaye, M.D., asisten profesor laringologi, saluran napas, dan gangguan menelan di Rutgers University, infeksi pernapasan seperti Covid-19 dapat memicu pembengkakan di rongga hidung, hidung tersumbat, serta memengaruhi indera penciuman kita.
Virus juga dapat menyebar di sekitar tenggorokan dan hidung, yang mengganggu indera penciuman dan perasa dan pada akhirnya memengaruhi seluruh bagian tubuh kita, menurut Dr.Watkins.
Namun, dia menambahkan jika hilangnya indera perasa dan penciuman tidak selalu ditemukan pada pasien yang dirawat olehnya.
Studi lain menemukan, sekitar 15-68 persen pasien yang menderita Covid-19 melaporkan kehilangan indera perasa dan indera penciuman.
"Hilangnya indera penciuman atau perasa tampaknya merupakan gejala yang sangat umum dari Covid-19," kata Dr. Batterham.
Pakar penyakit menular Amesh A. Adalja, M.D., peneliti senior di Johns Hopkins Center for Health Security setuju dengan pendapat tersebut.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.