KOMPAS.com - Promosi makanan rendah gizi (junk food) kian mengkhawatirkan, terutama menyasar anak-anak. Tak sedikit acara di platform favorit anak seperti YouTube yang melakukan pemasaran secara terselubung.
Dalam sebuah tinjauan yang dikutip dari Healthline, ada 418 video dari 5 saluran populer untuk anak-anak yang mempromosikan makanan dan minuman tidak sehat.
Dalam beberapa kasus, sebuah produk mungkin hanya muncul di rak dengan logonya menghadap ke kamera.
Namun, dalam video lain produk tersebut akan beralih pada aktivitas, misalnya bermain menggunakan produk dari restoran cepat saji (fast food) ternama atau makan siang dengan menu makanan junk food.
Ironisnya, video YouTube yang menampilkan makanan dan minuman tidak sehat tersebut telah ditonton lebih dari 1 miliar kali secara keseluruhan.
"Anak-anak sudah melihat beribu-ribu iklan makanan tidak sehat di televisi setiap tahunnya, ditambah lagi dengan video YouTube tersebut."
Demikian diungkapkan, peneliti senior yang menjabat sebagai asisten profesor nutrisi di NYU School of Global Public Health, Marie Bragg, PhD.
Baca juga: Murid SD Bawa Bekal Junk Food dan Bir, Guru Syok
Menurut Bragg, hal ini mungkin akan semakin mempersulit orangtua untuk mempertahankan pola makan yang sehat bagi anak-anak mereka.
Bragg juga mengatakan, orangtua mungkin tidak menyadari bahwa influencer anak-anak sering dibayar oleh perusahaan makanan untuk mempromosikan makanan dan minuman yang tidak sehat di videonya.
"Studi kami adalah yang pertama mengukur sejauh mana penempatan produk makanan cepat saji muncul di video YouTube dan memberikan pengaruh pada anak-anak," ujarnya.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan