KOMPAS.com – Pandemi Covid-19 yang membuat kebanyakan orang harus menghabiskan waktu di rumah saja, berdampak pada keluhan sulit tidur atau insomnia.
Bahkan meskipun sekarang pandemi sudah berjalan selama delapan bulan, masih ada orang yang jam tidurnya berantakan.
Rata-rata mereka baru bisa tidur dini hari atau bahkan menjelang pagi. Kemudian baru terbangun menjelang siang hari.
Hal ini terjadi karena jam biologis mereka terganggu. Akibatnya ritme sirkadian yang bertanggung jawab atas waktu tidur dan bangun juga mengalami perubahan.
"Orang-orang menemukan ritme baru dalam hidupnya dan terkadang hal itu membuat mereka sulit tidur.”
Demikian yang diungkapkan Direktur Program Penelitian Tidur dan Kesehatan di University of Arizona Michael Grandner kepada Insider.
Selain itu, menurut sejumlah ilmuwan, efek pandemi terhadap waktu tidur setiap orang sangat bervariasi.
Baca juga: Merasa Lelah tapi Susah Tidur, Apa Sebabnya?
Berikut empat cara pandemi memengaruhi jadwal, kualitas, dan konten tidur seseorang.
1. Bisa bangun lebih siang
Peneliti tidur profesor di Penn State University Julio Fernandez-Mendoza mengatakan, pandemi membuat banyak orang lebih memilih untuk tidur terlambat karena bisa bangun terlambat juga alias bangun lebih siang.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.