Hargai kejujuran anak dan dorong dia untuk tidak mengulangi tindakan seperti itu di masa mendatang.
2. Menegur bukan memarahi
Selalu ada cara untuk membuat anak menyadari bahwa dia melakukan kesalahan.
Namun, memarahinya bukan solusi yang tepat karena dapat menghilangkan fokus dari masalah utama.
Pastikan kita menuntut pembenaran dari anak dan tanyakan alasan sebenarnya di balik dia mencuri.
Nada dan tenor harus cukup kuat untuk membuat anak menyadari betapa salahnya itu, tetapi tidak boleh terlalu keras sehingga membuat dia takut.
3. Minta dia memperbaikinya
Jika anak kita menerima bahwa dia telah mencuri dan mengakui kesalahannya, buat dia untuk meminta maaf.
Entah membuatnya meminta maaf kepada pemilik toko atau membuatnya menulis catatan permintaan maaf.
Yang pasti, dia harus memperbaiki kesalahannya.
Dengan cara ini dia tidak hanya akan mempelajari kesalahan dari perbuatan itu, tetapi juga akan belajar untuk tidak pernah mengulanginya lagi.
4. Periksa lingkungan pertemanannya
Kita perlu memeriksa lingkungan pertemanan anak. Sebab, pertemanan memainkan peran penting dalam tindakannya.
Baca juga: Pentingnya Menanyakan Perasaan Anak di Masa Pandemi untuk Cegah Stres
Biasanya, tekanan atau tantangan dari teman sebaya membuat seorang anak berani melakukan tindakan mencuri.
Jika ternyata dia jatuh di dalam pertemanan yang mengajarkannya untuk mencuri, cobalah menjauhkannya dari teman-teman yang salah itu.