Dengan begitu maka GA-900 menjadi jam dengan baterai paling awet di antara beragam varian G-Shock analog dengan teknologi non-solar.
Kembali bicara soal kekuatan, nama G-Shock barangkali adalah yang pertama kali muncul jika kita bicara mengenai kelebihan ini. Tak terkecuali seri heavy industries GA-900.
Dalam sebuah percobaan yang bisa dilihat lewat Youtube, jam tangan GA-900 diuji di lingkungan yang menjadi habitatnya di dunia nyata.
Pada tayangan itu, sebuah jam tangan GA-900 dimasukkan ke mesin pengayak batu.
Saat keluar dari mesin, jam tangan tetap utuh dan berfungsi. Bagian bezel yang terbuat dari resin tidak mengalami goresan, bahkan glass berbahan mineralnya pun tetap jernih.
Baca juga: Bahan Rapuh Kristal Safir Jadi G-Shock Tangguh di Tangan Kikuo Ibe
Setelah itu, jam diuji kekuatannya dengan dilindas buldozer dan dipakai oleh seseorang yang mengoperasikan stumper (mesin pemadat tanah) yang bergetar dengan keras.
Lagi-lagi jam tangan ini pun selamat.
Begitu pula saat GA-900 dimasukkan dalam adonan semen yang berputar, hingga dibiarkan tertahan di semen yang mengeras, lalu dibongkar lagi dengan jack hammer.
Percobaan itu membuktikan, G-Shock GA-900 memang cocok digunakan di kondisi ekstrem.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan